Pemain asal Jepang Rui Hachimura telah menyelesaikan musim perdananya di NBA. Hachimura mengatakan bahwa dirinya belajar banyak hal di musim ini. Khususnya tentang membentuk dirinya, serta tuntutan untuk membentuk dirinya lebih baik lagi di masa depan.
Hachimura diambil oleh Washington Wizards di putaran pertama Draft NBA 2019. Dia dianggap mampu bermain di posisi small atau power forward, serta mengangkat prestasi Wizards musim ini. Besar harapan Wizards bahwa dirinya bisa masuk salah satu ruki terbaik di NBA. Tetapi kenyataannya jauh dari yang diharapkan. Justru Wizards tersingkir dari persaingan playoff musim ini.
"Musim ini sangat panjang, dan banyak hal terjadi. Tetapi saya benar-benar belajar banyak hal," kata pemain berusia 22 tahun tersebut.
Di musim pertamanya, Hachimura memikul tanggung jawab besar. Dia tidak hanya dituntut sebagai pemain bertahan yang tangguh bagi Wizards. Namun pandemi virus korona, penundaan Olimpiade Tokyo 2020, isu sosial, dan yang terakhir tekanan tim di "gelembung" NBA, jadi hal-hal yang membuatnya harus berusaha lebih keras lagi.
"Saya pikir, hal-hal itu akan membantu saya untuk lebih maju ke depannya," kata Hachimura. "Saya bersyukur semua berjalan dengan baik. Saya menanti musim depan."
Hachimura mencetak rata-rata 13,5 poin, 6,1 rebound, dan 1,8 asis per gim dalam 48 pertandingan di musim perdananya. Dia pernah mencetak 30 poin yang jadi catatan tertinggi dalam kariernya saat melawan LA Clippers.
Mengambil Alih Tanggung Jawab Besar
Musim ini, Wizards dilanda badai cedera. Mereka hanya mencetak rekor 25-47 di musim reguler. Karena rekor tersebut, Wizards harus membuang jauh-jauh mimpi untuk melangkah ke playoff Wilayah Timur.
Di saat-saat genting, Hachimura justru diminta memikul beban Wizards. Lulusan universitas Gonzaga tersebut harus banyak belajar dari Bradley Beal, sebagai pemain yang menjadi tulang punggung bagi timnya.
"Sata bisa melihat tanggung jawab besar sekarang," kata Hachimura, setelah mencetak 27 poin saat Wizards menang 119-113 dari Philadelphia 76ers pada bulan Desember lalu.
"Kami telah memainkan 20 pertandingan, dan saya masuk dalam setiap gim-nya. Sekarang saya tahu betapa sulitnya menjadi Brad (Bradley Beal). Setiap gim, dia mendapatkan penjagaan ganda. Jadi saya tahu betapa pelatih ingin saya mengambil kesempatan dari situ. Sekarang saya lebih nyaman."
"Ini gila," kata kepala pelatih Wizards, Scott Brooks. "Dia seperti sudah lama di liga ini. Hachimura bisa bermain di semua posisi."
"Dia bermain dengan cara yang benar," lanjut Brooks, "dia bermain keras, bermain untuk timnya. Dia tidak mencari statistik, dia hanya berkompetisi dan ingin menjadi lebih baik. Dia tahu harus belajar banyak, karena ingin meningkatkan kemampuannya."
Sayangnya, Hachimura sempat absen selama satu setengah bulan karena cedera pangkal paha, yang diderita pada 16 Desember lalu. Tepatnya, saat performanya sedang di puncak.
Setelah Wizards diumumkan masuk ke "gelembung" NBA untuk bersaing memperebutkan tiket playoff, Hachimura baru sembuh dari cedera. Di saat yang sama, pemain kunci seperti Bradley Beal, John Wall, dan Davis Bertans, pamit untuk tidak ikut ke Orlando.
Hachimura jadi jawabannya. Ia mengambil tanggung jawab lebih banyak di Walt Disney World Resort, di lanjutan NBA yang sempat tertunda empat bulan karena wabah virus korona.
"Awalnya sulit, berada dalam posisi ini. Saya memimpin tim, dan mendapatkan penjagaan yang ketat," kata Hachimura, yang mencetak 20 poin atau lebih dalam tiga kali pertandingan "seeding game".
"Tapi saya belajar bagaimana mengatasi hal tersebut. Saya berharap pengalaman ini bisa menjadi pelajaran bagi saya. Ini akan membantu saya mengembangkan karier di NBA lebih baik lagi."
Sayangnya, Hachimura tidak bermain di gim kedelapan Wizards di "seeding game" melawan Boston Celtics. Hachimura menepi lantaran cedera kaki. Tapi dia punya hal positif yang bisa dibawa untuk musim depan. Hachimura berharap bisa bermain bersama Wall dan Beal, sehingga membawa Wizards lebih kompetitif.
"Ketika tim sudah utuh lagi. Ketika John dan Brad kembali. Tim ini akan jadi lebih menyenangkan," kata Hachimura.
Bintang asal Jepang ini tetap rendah hati, meski dirinya tahu bahwa Wizards punya rencana besar dengannya. Hachimura juga sudah jadi sorotan media sekarang. Bahkan lebih dari itu, karena pada Summer League NBA di Las Vegas tahun lalu, ada 61 jurnali dari 21 media di Jepang merekam setiap gerakannya.
Sekarang, pemain berdarah campuran ini telah membuktikan bahwa dirinya mampu mengatasi tekanan besar sebagai pemain NBA. Di musim pertamanya, Hachimura jadi salah satu ruki terbaik di liga.
Mungkin, musim depan dirinya bisa menjadi harapan baru bagi Wizards. (tor)
Foto: NBA