“Kami ini hanya tim underdog (non-unggulan).”

Begitu kata kepala pelatih tim putra Sulawesi Selatan, Y. Nugroho mengomentari timnya sendiri. Secara mengejutkan, mereka mengalahkan Jawa Tengah yang digadang sebagai tim kuat dalam gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX ini. Sulsel sukses menumbangkan Jateng dengan skor ketat 65-61 di C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, 20 September 2016.

Datang dari bangku cadangan, Muhammad Hidjaz menjadi pengumpul angka terbanyak Sulsel dengan 13 poin. Erick Gosal dan Mochtar Malewa di tempat berikutnya dengan masing-masing 11 dan 10 poin. Malewa bahkan mencetak double-double dengan tambahan 15 rebound.

Sementara itu, Jateng bertumpu pada kelincahan Nuke Tri Saputra. Dirinya mencetak poin terbanyak dan bermain baik di pertandingan ini dengan raihan 16 poin, 9 rebound, 4 steal, dan 3 assist. Govinda Julian Saputra di tempat kedua dengan double-double 12 poin dan 12 rebound.

Kuarter pertama, Sulsel berhasil memimpin 19-12. Permainan kolektif mereka berhasil mengungguli Jateng di awal. Namun, masuk kuarter kedua keadaan justru berbalik, Jateng menunjukkan taringnya dan Sulsel kewalahan. Sampai kuarter ketiga berakhir, kedudukan menjadi 53-47 untuk Jateng.

Saat memimpin perolehan angka, kuarter terakhir justru menjadi momok bagi Jateng. Pertahanan mereka bolong, lawan mudah memanfaatkan peluang. Apalagi, menurut Nugroho, anak asuhnya memang memiliki motivasi lebih untuk mengalahkan lawan.

“Sebenarnya motivasinya hanya satu. Saya selalu bilang sama anak-anak, seperti logonya adidas: ‘nothing is impossible’,” ujar Nugroho.

Bermodalkan pemain lokal, Nugroho mengaku meminta anak-anaknya bermain lepas. Mereka memang tidak memiliki jam terbang sebaik Jateng, tetapi mereka tidak ingin kalah. Ada sebuah dorongan untuk bermain dengan penyelesaian dan pertahanan yang baik.

“Defense kami benar-benar jalan sesuai sistem. Defense nomor satu, offense kami tinggal mengikuti,” jelas Nugroho.

Sementara itu, Kepala Pelatih Efri Meldi justru menyorot pertahanan Jateng yang lemah. “Mereka terlalu mudah mencetak poin,” katanya. Apalagi, tambahnya, presentase field goal Jateng hari ini juga tidak mewah, hanya 30 persen. Bahkan tembakan tiga angka begitu rendah di angka 19 persen. Padahal mereka bisa berbuat lebih baik sebelumnya.

Mengenai kekalahan pertama tersebut, Meldi berani bertanggung jawab. Menurutnya, pemain sudah memaksimalkan kemampuan mereka. Hanya saja ada faktor kelelahan ikut memengaruhi performa tim. Sebelumnya Jateng memang sempat bermain di sore hari pada Senin, 19 September 2016. Bermain di pagi berikutnya melawan Sulsel membuat mereka tidak memiliki banyak waktu istirahat. Akan tetapi, tambah Meldi, itu tidak bisa dijadikan alasan.

“Pokoknya masih ada dua pertandingan lagi. Kami belum gagal. Dua pertandingan itu harus dimaksimalkan. Tidak boleh bermain seperti hari ini meski pun tadi sudah bagus. Hanya saja kuarter empat agak turun. Mereka (lawan) juga semangatnya bagus,” ujar Meldi.

Dengan demikian, Sulsel sudah meraup dua kemenangan sementara Jateng satu menang dan satu kalah. Berikutnya, Sulsel akan melawan seteru mereka Sulawesi Utara. Dalam gelaran Pra PON 2016 ini, Sulsel pernah kalah melawan mereka. Nugroho mengaku akan memanfaatkan momen ini untuk membalas dendam.

Hasil Pertandingan PON XIX/2016 Jawa Barat Selasa, 20 September 2016 Putra : 1. Sulses Vs. Jateng, 65-61 2. Kaltim Vs. Babel, 56-65 3. Jatim Vs. Aceh, 80-42 4. Papua Vs. Sumut, 66-50

Putri : 1. Jambi Vs. Jabar, 42-60 2. Sumut Vs. Sulut, 68-40 3. Bali Vs. Papua Barat, 65-36

Komentar