Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan tak mau menyaksikan pertandingan NBA. Alasannya karena para pemain berlutut saat lagu kebangsaan untuk memprotes rasisme sistematik. Komentar tersebut ditanggapi bintang Los Angeles Lakers LeBron James dengan nada bercanda. Pemain dan komunitas NBA tidak masalah bila kehilangan satu penonton, dan itu Donald Trump.
Donald Trump mengeluarkan pernyataan tersebut dalam sebuah wawancara dengan Fox & Friends. Selain tak mau menonton pertandingan NBA, Trump juga mengaku bahwa tidak ada presiden Amerika Serikat yang berbuat lebih banyak untuk komunitas kulit hitam selain dia dan Abraham Lincoln. Ketika James ditanya tentang tanggapan pernyataan tersebut, dirinya malah tertawa.
"Anda mencoba membuatku senang? Saya menghargai itu," kata James, setelah Lakers kalah 86-105 atas Oklahoma City Thunder, Rabu malam, waktu setempat. "Menurut saya, komunitas bola basket tidak sedih karena kelihangan penonton, dan dia (Donald Trump) adalah pentonton itu. Hanya ini yang ingin saya katakan.
James justru bereaksi sebaliknya, ketika ditanya menggenai komentar Donald Trump yang menanggap aksi damai menolak rasisme, seperti yang dilakukan pemain NBA, bisa menurunkan rating (peringkat) televisi.
"Saya pikir kami dalam posisi yang benar, dan kami punya penggemar di seluruh dunia," kata James. "Penggemar kami tidak hanya menyukai pertandingan saja. Mereka juga tahu bahwa kami mencoba tetap menjaga komitmen terhadap perjuangan kami. Dan saya berharap semua orang, apa pun rasnya, apa pun warna kulitnya, semuanya tahu bahwa kami sedang berjuang melawan ketidakadilan sosial."
Doc Rivers, kepala pelatih Clippers. (sumber: nba)
Selain James, kepala pelatih LA Clippers Doc Rivers juga memiliki komentar senada menanggapi pernyataan Donald Trump. Pemain, pelatih, wasit, dan semua staf di tim NBA berlutut bukan karena tidak menghormati bendera dan lagu kebangsaan. Mereka berlutut karena memperjuangkan sesuatu.
"Kami akan kehilangan satu penonton (Donald Trump). Tidak apa-apa," kata Rivers. "Saya bahkan tidak peduli. Kami tahu bahwa keadilan sekarang ada di pihak kami.
James sendiri tidak mau berkomentar banyak mengenai Trump. Dirinya justru mengalihkan topik pembicaraan. James berkata bahwa ada petugas kepolisian di Aurora, Colorado, yang baru-baru ini menodongkan senjata pada keluarga kulit hitam, dan memborgol dua anak gadisnya. Ini dilakukan karena polisi tersebut mengira mobil mereka adalah barang curian.
Peristiwa yang baru-baru ini terjadi di Colorado, sebuah keluarga dicurigai mengendarai mobil curian. (sumber: ajc.com)
"Sungguh menyakitkan dan memalukan melihat sebuah keluarga tertelungkup di trotoar karena, sekali lagi, saya percaya ini rasisme," kata James. "Laporan keluar dan menunjukkan jelas bahwa kendaraan yang dicuri berbeda. Saya mendengar gadis kecil menangis."
James tampak menarik nafas panjang dan terdengar jengkel setelah menceritakan peristiwa tersebut. James berulang kali berbicara mengenai kebrutalan polisi, termasuk peristiwa kematian George Floyd. James juga meminta keadilan untuk Breonna Tylor, seorang wanita kulit hitam berusia 26 tahun yang tidak bersenjata dibunuh tiga petugas Louisville.
"Kami benar-benar tidak meminta banyak, untuk apa yang telah kami lalui selama 400 tahun terakhir. Faktanya, kami hanya meminta persamaan," ujar James. (tor)
Foto: NBA/Lakers