SURABAYA – Honda DBL East Java Series 2016 berakhir klimaks. Tim basket putra SMAN 1 Blitar berhasil menjadi juara setelah mengalahkan SMA St Louis 1 Surabaya dalam pertandingan supersengit dengan skor 65-63 di DBL Arena, Surabaya, tadi malam.

Kemenangan Smasa Blitar itu mengakhiri dominasi juara north region. Smasa kali pertama menjadi juara East Java series. Sebelumnya, SMAN 2 Jember menorehkannya pada 2009. "Kemenangan ini sangat luar biasa bagi kami," kata Naja Nazala, kapten Smasa, setelah pertandingan. "Nggak nyangka bisa champion East Java. Jadi juara south aja, kami udah senang," lanjutnya.

Pada awal laga, Smasa sempat kedodoran. Mereka tertinggal 0-11 pada kuarter pertama. Pada kuarter kedua, Smasa mulai memberikan perlawanan berarti. Menjelang jeda, Smasa hanya tertinggal 4 poin (23-27).

Memasuki kuarter ketiga, Smasa tampil menggila. Masuknya Naja, Maulana Iqbal, Refy Pra mudya, dan Dani Christian membuat Smasa mampu menyamakan skor pada akhir kuarter ketiga. Skor imbang 44-44 melalui tembakan bebas Maulana. "Saya tekankan untuk bermain santai. Pokoknya, jangan sampai lawan berkesempatan bermain di bawah ring," tegas Erwan Budi Santoso, pelatih Smasa.

Dukungan moral dari Ikatan Suporter Smasa (ISS) – julukan pendukung Smasa Blitar– turut membantu kemenangan juara south region tersebut. Lebih dari 500 suporter berseragam hitam itu juga membawa giant banner bergambar owl, maskot sekolah mereka. "Jauh-jauh datang dari Blitar kami manfaatkan dengan menggemparkan DBL Arena. Ditambah dengan banner 3D, kami siap mendukung pemain basket kami," ucap Atha Nabil, koordinator suporter SMAN 1 Blitar.

Kemenangan Smasa Blitar juga diapresiasi Direktur Utama PT DBL Indonesia Azrul Ananda. "Ini kemenangan yang luar biasa! Terbaik dari semua yang pernah saya tonton sejak 2004. Menang dengan selisih skor jauh, mereka disebut juara. Namun, jika menang seperti ini, kemenangan mereka akan dikenang sepanjang masa," tuturnya.

 

Di kategori putri, gelar champion kembali diraih skuad putri SMA St Louis 1 Surabaya. Putri Sinlui, sebutan SMA St Louis 1 Surabaya, mempertahankan champion tiga musim berturut-turut sejak 2014. Mereka mengandaskan SMAN 1 Boyolangu, Tulungagung, dengan skor telak 45-19. ’’Kami sempat tegang pada kuarter pertama dan kedua," ungkap Lena, pelatih Sinlui. "Tapi, setelah mengerti kelemahan lawan, kami bisa maksimal pada dua kuarter terakhir," tandasnya.(fri/wka/c14/ang)

Cerita ini tampil di Jawa Pos, edisi Sabtu 3 September 2016

Komentar