Jumlah pemain pengganti yang diizinkan NBA bertambah. Tapi ini tidak banyak berpengaruh apabila yang tidak bisa bermain justru pemain utama. Seperti kasus Houston Rockets yang tidak bisa memainkan Russell Westbrook sebelum dinyatakan sembuh total dari virus korona. Oleh sebab itu, keberadaan pemain di bangku cadangan menjadi faktor penting penentu keberhasilan tim di lanjutan NBA nanti.

Pemain cadangan bisa melompat menjadi pemain inti bila ada kasus yang benar-benar mendesak. Seperti yang terjadi belakangan ini. Beberapa nama pemain inti seperti Nikola Jokic, Russell Westbrook, terindikasi virus korona. Sementara lainnya seperti Avery Bradley justru tidak ikut ke Orlando dengan alasan pribadi. Hal ini memberi kesempatan pada pemain cadangan untuk beraksi.

Dari lanjutan NBA yang akan dimulai 31 Juli nanti, ada 10 pemain cadangan paling penting bagi timnya. Berikut daftarnya:

Lou Williams dan Motrezl Harrell (Los Angeles Clippers)


Clippers punya kontribusi pemain cadangan terbaik di liga dengan 51,5 poin per gim. Williams dan Harrell masing-masing mencetak rata-rata 18,6 poin per pertandingan.

Clippers kini memiliki komposisi tim paling dalam di liga. Mereka juga paling berpeluang merenggut mimpi juara Lakers musim ini. Lou juga menjadi kandidat SixthMan of the Year ketiganya, sedangkan Harrell mampu membawa energi pada pertahanan tim.

Dennis Schroder (Oklahoma City Thunder)


Schroder mencetak 19,0 poin per gim musim ini. Paling tinggi dari semua pemain cadangan di liga, serta faktor penting kesuksesan Thunder musim ini. Pemain asal Jerman itu mencetak 38,1 persen akurasi tripoin, sekaligus menjadi pemain paling berharga di Thunder setelah Chris Paul.

Statistik nba.com mencatat bahwa ketika Schroder di lapangan, Thunder memimpin 5,9 poin per 100 possession. Ketika dia duduk di bangku cadangan, Thunder turun minus 3,7 poin per 100 possession. Jadi inilah alasannya Schroder menjadi pemain paling penting di Thunder musim ini.

Al Horford dan Matisse Thybulle (Philadelphia 76ers)


Horford bermain 57 kali dari 60 gim Sixers musim ini. Tapi tanda-tanda bangkit di lanjutan NBA mulai terlihat. Jika Shake Milton masuk sebagai pemain inti bersama Ben Simmons dan Joel Embiid, maka Horford akan duduk di bangku cadangan.

Horfor baru saja menandatangani kontrak berdurasi empat tahun dengan nilai AS$109 juta pada musim panas lalu. Kini rata-rata ia mencetak 12,0 poin dan 7,0 rebound per gim. Bila Sixers ingin meramaikan perburuan gelar juara, maka Horford perlu didorong untuk lebih banyak berkontribusi.

Sementara itu pemain ruki Thybulle belum menunjukkan gaya menyerang musim ini. Tetapi energinya bisa membuat perbedaan di pertahanan. Meski masih baru di liga, Thybulle masuk dalam salah satu penjaga yang mampu menahan tembakan lawan. Ini yang akan diperlukan Sixers di lanjutan NBA nanti.

Eric Gordon (Houston Rockets)


Perubahan strategi Rockets menyulitkan peran seorang Eric Gordon. Penembak jitu Rockets itu justru hanya bisa mencetak 31,9 persen tripoin dari 34 pertandingan. Akurasi keseluruhan Gordon hanya 37 persen.

Rockets kini memang mengandalkan James Harden dan Russell Westbrook sebagai pendulang poin utama. Tetapi harus diingat, saat Gordon bermain, Rockets bisa mencetak rekor 21-13. Pemain 31 tahun itu rata-rata membukukan 11,2 poin per gim. Dengan kata lain, Gordon menjadi faktor penting bagi Rockets di lanjutana NBA, selain kesehatan Harden dan Westbrook.

Jordan Clarkson (Utah Jazz)


Clarkson sudah membuat penampilan yang bagus di Jazz setelah dijual Cleveland Cavaliers pada pertengahan musim lalu. Clarkson mencetak 15,6 poin per gim dengan akurasi tembakan 48,2 persen.

Bojan Bogdanovic tidak akan bermain hingga musim ini selesai karena baru saja menjalani operasi pergelangan tangan. Kemungkinan Joe Ingles akan mengambil peran pangganti. Tetapi Jazz jelas butuh pelatih, dan Clarkson adalah pemain yang tepat dan menjanjikan.

Goran Dragic (Miami Heat)


Dragic sangat penting di bangku cadangan Heat. Khususnya untuk menjaga stabilitas rotasi dari Kendrick Nunn dan Tyler Herro. Dragic rata-rata mencetak 16,1 poin per gim dengan akurasi tripoin 37,7 persen. Pengalaman bermainnya akan membantu Heat keluar dari tekanan lawan.

Heat mencetak rekor pertandingan 34-20 di NBA musim 2019-2020. Dalam 34 kemenangan tersebut, Dragic mencetak 41,3 persen dari tripoin. Sementara saat Heat kalah (20 pertandingan), Dragic mencetak 30,8 persen tripoin.

Marcus Smart (Boston Celtics)


Bergabungnya Jaylen Brown di Orlando membuat penggemar Celtics gembira. Sebab akan menambah kekuatan pemain utama seperti Kemba Walker, Gordon Hayward, Jayson Tatum, dan Daniel Theis. Sebaliknya, bagi Smart, dia harus kembali ke bangku carangan.

Meski secara tembakan tidak bagus (34,8 persen dari tripoin), tapi Smart adalah penjaga yang bisa mengunci lawan di berbagai posisi. Smart masuk dalam lima besar pemain bertahan terbaik di liga.

Donte DiVincenzo (Milwaukee Bucks)


Pemain 23 tahun itu tidak punya statistik poin bagus seperti George Hill. Bahkan bukan pemain cadangan dengan rebound terbaik seperti Ersan Ilyasova. Tapi statistik Bucks mencatat perbedaa saat DiVincenzo bermain.

Alasan DiVincenzo penting bagi Bucks adalah soal keberhasilan menyerang. Bucks dengan Giannis Antetokounmpo unggul 13,5 poin per 100 possession. Catatan ini bisa didapatkan saat DiVincenzo bermain. Tapi saat Divincenzo duduk Bucks unggul 8,2 poin per 100 possession. DiVincenzo bisa jadi faktor x keberhasilan Bucks di lanjutan NBA. (tor)

Foto: NBA

Komentar