Kelanjutan musim NBA di Orlando, Florida, Amerika Serikat sempat terancam batal karena dua hal utama. Pertama, tentunya karena penyebaran virus korona sendiri yang melonjak sangat tajam di negara bagian Florida, Amerika Serikat. Kedua, karena adanya ketakutan dari deretan pemain bahwa NBA bisa menjadi gangguan dalam kampanye besar menuntut keadilan sosial utamanya untuk keturunan Afrika-Amerika di sana.

Namun, akhirnya polemik ini terselesaikan usai NBA dan NBPA (asosiasi pemain NBA) sepakat serta menyatukan pandangan mereka bahwa melanjutkan musim jutsru bisa menjadi sarana untuk terus menyampaikan kampanye tersebut secara global. Salah dua upaya mereka adalah dengan memasang tulisan Black Lives Matter di lapangan dan diperbolehkannya pemain memasang pesan sosial di jersei bagian belakang mereka.

Untuk cara yang kedua, NBA dan NBPA lebih spesifik dengan membatasi serta menentukan ragam pesan sosial yang boleh terpampang di jersey dengan total ada 29 pesan sosial. Kesepakatan ini sendiri tak langsung ditanggapi positif oleh semua pihak. Garda Boston Celtcis, Jaylen Brown, menilai kebebasan ini tidak cukup bebas karena ada batasan 29 pesan saja.

Terbaru, pendapat serupa dimunculkan oleh megabintang NBA, LeBron James. Pemain Los Angeles Lakers ini dalam jumpa pers secara virtual menjelaskan bahwa ia tidak akan memasang pesan sosial di jersei. Jika musim berlanjut di Orlando, maka semua hanya akan melihat tulisan “James” di bagian belakang jersei LeBron, tidak ada lainnya.

“Saya tak bermaksud tidak menghormati daftar yang telah disepakati bersama. Saya memuji semua orang yang sudah memutuskan untuk memasang pesan sosial di belakang jersei mereka," ujar James. “Bagi saya, ini adalah sesuatu yang tidak sejalan dengan misi dan tujuan saya. Saya ingin memasang tulisan di belakang jersei saya, saya punya beberapa hal yang ingin saya tulis di sana tapi tidak masuk daftar. Saya tidak menjadi bagian dari proses penentuan daftar ini dan itu tidak masalah buat saya.”

Dalam jumpa pers virtual ini sendiri, LeBron menggunakan topi dengan slogan yang lekat dengan dirinya “More Than an Athlete.” Besar kemungkinan LeBron ingin menggunakan slogan ini di jersei miliknya. Di sisi lain, keputusan ini membuat LeBron menjadi segelintir pemain yang hanya akan memasang nama mereka di jersei. Laporan terakhir menyebutkan hampir 300 pemain akan memasang pesan sosial dan hanya puluhan atau belasan yang bertahan dengan nama mereka.

Pun demikian, LeBron yakin bahwa masih banyak hal yang bisa ia lakukan untuk mendorong perubahan sosial di Amerika Serikat meski tak memasang pesan sosial di seragam tandingnya. “Saya melakukan semuanya dengan tujuan tertentu, semua ada artinya. Jadi, saya tidak perlu memasang sesuatu di jersei saya agar orang mengerti apa misi saya dan apa yang ingin saya lakukan di sini,” imbuhnya.

“NBA adalah sebuah wadah besar yang akan saya gunakan untuk terus berbicara mengenai apa yang terjadi di Amerika Serikat. Saya tidak akan berhenti sampai saya melihat ada perubahan untuk orang kulit hitam di Amerika Serikat, untuk keturunan Afrika-Amerika, untuk mereka yang kulitnya tidak putih. Selain membawa pesan perjuangan, saya juga bisa membawa kebahagiaan untuk semua orang yang menonton NBA dengan cara saya dan Lakers bermain. Saya akan terus mendorong diri saya untuk melanjutkan perjuangan dan membuat perubahan di Amerika Serikat,” pungkasnya. (DRMK)

Foto: NBA

Komentar