NBA dan NBPA telah sepakat untuk membawa kepedulian mereka terhadap isu keadilan sosial di kelanjutan musim 2019-2020 di Orlando, Florida, Amerika Serikat. Selain memasang tulisan “Black Lives Matters” di lantai lapangan, NBA dan NBPA juga telah memberikan pemain kebebasan untuk memasang pesan sosial atau slogan di belakang jersei mereka.
Namun, kebebasan tersebut bisa dibilang masih terbatas. Hanya ada 29 slogan yang boleh ditaruh di belakang jersei tersebut dan slogan tersebut. Letaknya di bagian yang selama ini diisi oleh nama pemain. Selama empat hari pertama, pemain bisa hanya menggunakan slogan tersebut atau tidak sama sekali. Setelahnya, mereka bisa memasang slogan dan nama mereka di jersei dengan posisi nama berada di bawah nomor punggung.
Kesepakatan tersebut memang menunjukkan keseriusan NBA dan NBPA atas isu keadilan sosial. Akan tetapi, untuk garda Boston Celtcis, Jaylen Brown, masih ada kekecewaan yang terselip dari kesepakatan tersebut.
“Saya sangat kecewa dengan keseluruhan daftar yang telah disepakati oleh liga dan asosiasi pemain,” ujar Jaylen dilansir Yahoo Sports. “Saya rasa kami sudah berusaha untuk menambah lagi daftar slogan yang bisa kami pasang di belakang jersei kami tapi liga tampaknya sudah puas dengan kesepakatan sebelumnya.”
“Saya sebenarnya berharap daftar tersebut masih bisa bertambah lagi. Saya percaya hal ini masih bisa terjadi. Kami paham ada beberapa hal yang terlalu vulgar dan liga tak perlu mewakili atau menunjukkan hal itu. Namun, dengan sejarah dan masalah seperti sekarang, saya rasa daftar ini justru menunjukkan suatu batasan. Saya rasa kita harus bisa mengekspresikan kesulitan kita lebih dari itu,” pungkasnya.
Jaylen adalah salah satu pemain yang cukup vokal menyampaikan pendapatnya tentang isu keadilan sosial ini. Tak hanay di media sosial, Jaylen bahkan rela mengendarai mobilnya sendiri dari Boston ke Atlanta untuk memimpin aksi demonstrasi damai bersama pemain Indiana Pacers, Malcolm Brogdon. (DRMK)
Foto: NBA