Kepada seluruh partisipan DBL, kami menyadari betapa galaunya perasaan semua sekarang. Tahun 2020 ini seharusnya jadi tahun istimewa kita semua. Pada 4 Juli ini, PT DBL Indonesia merayakan ulang tahun ke-16. Sedangkan kompetisi basket pelajar DBL akan menjalani musim sweet seventeen. Musim ke-17 sejak kali pertama digelar pada 2004.
Dalam sejarah Indonesia, belum pernah ada kompetisi yang bisa konsisten diselenggarakan begitu lama, dan terus membesar. Sebelum pandemi ini, DBL telah diselenggarakan di 30 kotadi 22 provinsi. Pesertanya sekitar 40 ribu orang, datang dari ribuan sekolah, mewakili 241 kota di Indonesia. Total dengan penonton dan lain-lain, setiap tahun DBL melibatkan 1,5 juta anak muda di Indonesia.
Sebelum pandemi ini,DBL baru saja menuntaskan rangkaian musim 2019-2020. Menutupnya dengan kepulangan DBL Indonesia All-Star 2019 dari Amerika, Februari lalu. Itu adalah tahun ke-12 berturut-turut DBL memberangkatkan pelajar-pelajar basket terbaik ke luar negeri.
Apa yang terjadi sekarang ini tergolong unprecedented. Belum pernah ada contohnya. Jangankan memikirkan kompetisi basket, pemerintah-pemerintah dunia saja masih pusing memikirkan kestabilan masing-masing. Bagaimana pun, kesehatan dan keselamatan manusia adalah nomor satu. Yang lain adalah nomor sekian. Sampai kapan? Belum ada yang bisa menjawab.
Sambil menunggu ini, begitu banyak orang bertanya pada kami. Dari seluruh penjuru Indonesia. Pertanyaannya satu: Kapan DBL dimulai lagi? Para peserta seolah sudah tidak sabar. Dengan cara masing-masing, mereka bahkan tetap melakukan persiapan untuk mengantisipasi dimulainya DBL 2020.
Beberapa cerita sangat menyentuh hati kami. Peserta dari SMA Regina Pacis Bajawa, di Nusa Tenggara Timur, misalnya. Meski minim bola, mereka tetap berlatih menggunakan buah kelapa untuk drill menembak.
Seolah-olah, mereka semua menantang DBL. Menegaskan kalau DBL siap dimulai, mereka juga siap berpartisipasi.
Ajang DBL memang dibuat untuk mereka. Panggung untuk mewujudkan impian mereka bermain basket, mencapai prestasi lebih tinggi. Tanpa pernah meninggalkan pentingnya prestasi di sekolah.
Bagi semua partisipan, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Pada momen ulang tahun DBL ke-16 ini, kami tetap bekerja keras mempersiapkan Plan A, B, C, D, dan seterusnya. Kami tetap berharap kompetisi bisa diselenggarakan tahun ini juga, walau kami juga harus realistis apabila itu tidak bisa dilakukan.
Kami tidak akan asal-asalan dalam membuat keputusan dan mengumumkannya. Ketika momen yang ditunggu itu tiba, kami sudah akan punya perencanaan dan program lengkap, menyesuaikan dengan segala kemungkinan akibat pandemi ini. Ya, DBL memang "hanya" kompetisi pelajar. Tapi DBL punya reputasi sebagai ajang yang paling maju dan konsisten penyelenggaraannya. Menjadi acuan kompetisi olahraga lain, termasuk yang profesional.
Bersama seluruh personel DBL Indonesia, saya mengucapkan terima kasih atas segala dukungan kalian semua. Teruslah berlatih, teruslah bersiap. Tapi ingat, kesehatan dan keselamatan bersama adalah nomor satu saat ini.
Kita semua sudah kangen suasana DBL. Semoga pandemi ini segera berlalu dan kita segera bertemu lagi di lapangan basket! (*)
Foto: DBL Indonesia