“Sejujurnya ingin sekali main membela Pelita Jaya kalau IBL dilanjutkan. Namun, aturannya seperti itu, saya harus menghormati,” ujar Prastawa, seperti dilansir iblindonesia.com.
Pernyataan Prastawa ini menimbulkan pertanyaan banyak penggemar basket. Bagaimana bisa pemain yang menjadi milik tim tersebut, justru tidak bisa membela timnya? Padahal program pemusatan latihan timnas sudah selesai.
Prastawa adalah satu dari 11 pemain yang ikut pemusatan latihan timnas Indonesia. Sedangkan satu pemain, Lester Prosper, memang tidak punya kontrak dengan klub IBL. 12 pemain tersebut tampil di IBL 2020 memakai nama Indonesia Patriots.
Skenario masuknya Indonesia Patriots di liga, sudah disepakati oleh penyelenggara IBL dan sembilan pemilik klub peserta lainnya. Kesepakatan tersebut meliputi, Indonesia Patriots hanya ikut musim reguler dan tidak masuk playoff. Meskipun mereka bisa menduduki peringkat pertama di liga. Kemudian kesepakatan kedua adalah klub IBL tidak boleh mengambil kembali pemainnya, meski sudah masuk playoff. Lalu yang terakhir, Indonesia Patriots tidak boleh mengambil pemain dari IBL, saat liga masih bergulir.
Konsekuensi yang diambil saat Indonesia Patriots dimasukkan ke liga adalah sembilan klub lainnya diberi tambahan pemain asing. Dari awalnya dua pemain, ditambah menjadi tiga pemain. Namun hanya dua pemain yang boleh tampil bersama di lapangan.
Dengan kondisi normal, maka seharusnya IBL saat ini sudah berakhir. Lalu Indonesia Patriots bubar, dan pemain kembali ke klub. Setelah itu, PP Perbasi memanggil kembali untuk pemusatan latihan lagi jelang Kualifikasi Piala Asia FIBA 2021.
Tetapi kondisinya saat ini berbeda. Liga ditunda karena virus korona. Setelah melewati bulan April, atau batas waktu musim reguler, maka IBL memutuskan untuk menghapus sisa musim reguler. Liga tetap dilanjutkan, dan langsung ke babak playoff. Keputusan IBL itu otomatis membuat program Indonesia Patriots usai.
Baca Juga: Program Indonesia Patriots Selesai, Timnas Seleksi Ulang Pada Bulan Juni 2020
Soal tidak boleh kembali membela ke klub asal memang sudah kesepakatan Indonesia Patriots dengan klub IBL. Kemudian, saat liga dilanjutkan tanpa pemain asing, itu juga sudah menjadi kesepakatan karena mengurangi risiko penularan virus korona. Sedangkan, soal tidak boleh ada penambahan atau perubahan roster, itu juga sudah dibahas oleh IBL dengan sembilan klub kontestan.
"Kami tidak mengizinkan ada perubahan roster. Karena ini liga profesional. Ada aturan yang mengikat, yaitu pergantian bisa dilakukan di tengah musim atau di jeda kompetisi. Kami berharap tim-tim tetap stay dengan roster yang ada," komentar dari Junas Miradiarsyah selaku Direktur IBL.
Baca Juga: Tim IBL Tidak Boleh Mengganti Roster di Playoff
Kalau ada pemain yang diizinkan kembali, tentu ada klub yang diuntungkan, ada pula yang dirugikan. Pernyataan tersebut berdasarkan roster Indonesia Patriots, dan klub asalnya. Berikut daftarnya;
Kalau memang ada yang kembali, jelas Satria Muda akan punya jumlah pemain paling banyak dibandingkan tim lain. Junas Miradiarsyah menyebut bahwa saat ini rata-rata jumlah pemain dalam tim IBL tanpa pemain asing sebanyak 13 hingga 14 pemain. Bahkan ada yang hanya 11 pemain, yaitu Satya Wacana Salatiga.
Jadi IBL saat ini tetap pada kesepakatan awal, yaitu pemain Indonesia Patriots tidak akan kembali ke klubnya. Dan tim IBL tidak boleh menambah pemain, atau mengganti roster. Seperti peraturan saat tim memasuki babak playoff. (tor)
Foto: Hariyanto