Presiden FIBA sekaligus Presiden Kehormatan FIBA Afrika Abdoulaye Seye Moreau meninggal di usia 90 tahun. Moreau menjadi Presiden FIBA ke-8 dengan masa jabatan 1998 hingga 2002. Dia juga mantan pemain dan wasit di era 70-an.
Moreau dulu juga bermain basket. Lalu ia berkarier sebagai wasit dan pernah memimpin Kejuaraan Dunia Wanita FIBA 1975 di Kolumbia. Setelah itu, beliau menjabat sebagai Wakil Presiden FIBA selama lima tahun 1993-1998. Lalu diangkat sebagai Presiden FIBA 1998 hingga 2002. Saat menjadi Presiden FIBA, Moreau merangkap sebagai Presiden FIBA Afrika.
Abdoulaye Seye Moreau menyematkan medali untuk timnas Spanyol pada FIBA World Cup U19 tahun 1999. (Foto: fiba)
Meski sudah pensiun dari kegiatan basket, tahun lalu, Moreau yang tinggal di Senegal menghadiri pertemuan Dewan Pusat FIBA di Abidjan. Ini merupakan pertemuan pertama FIBA di benua Afrika.
"Beliau benar-benar menandai sejarah bola basket Afrika. Atas nama keluarga besar FIBA, dan semua pemangku kepentingan bola basket, saya menyampaikan bela sungkawa tulu saya kepada keluarga di Senegal. Moreay aktif berpartisipasi dalam modernisasi bola basket Afrika. Beliau berpikiran terbuka. Bagi saya, beliau itu teman, kolega, figur ayah, dan penasihat," kata Hamane Niang, Presiden FIBA.
Abdoulaye Seye Moreau lahir di Louga, Senegal, pada bulan November 1929. Ia bermain basket di tiga klub lokal di Divisi Pertama Bola Basket Senegal dari tahun 1955 hingga 1965. Setelah lulus dari pendidikan di bidang Hukum, Moreau menjabat sebagai Direktur Jenderal Pembangunan Nasional Senegal.
"Ini adalah berita yang sangat menyedihkan. Bela sungkawa tulus saya kepada keluarga yang berduka, juga seluruh insan olahraga di Senegal," ujar Presiden FIBA Afrika, Anibal Manave, seperti dilansir fiba.basketball.(tor)
Foto: fiba.basketball