Avery Bradley pamit ke tim Los Angeles Lakers. Ia tidak ingin berpartisipasi dalam lanjutan NBA di Orlando. Untuk mengantisipasi hal tersebut, NBA menyiapkan mekanisme pergantian pemain. Absennya Bradley membuka peluang bagi pemain lain untuk menggantikannya. Nama kandidat pengganti Brandley yang muncul adalah JR Smith.

Keputusan Bradley sebagian besar didasarkan pada keselamatan keluarganya. Putranya yang berusia enam tahun pernah menderita sakit pernapasan. Jadi kemungkinan tidak bisa masuk ke area terbatas NBA.

"Seperti komitmen pada rekan-rekan di tim Lakers. Saya kini berkomitmen untuk menjaga keselamatan keluarga saya," kata Bradley. "Jadi, pada saat seperti ini, saya tidak bisa membuat keputusan yang membahayakan kesehatan keluarga, bahkan dengan risiko sekecil apa pun."

Tidak akan bermain di Orlando dan rela kehilangan penghasilan, itulah keputusan yang diambil Avery Bradley. (Sumber: Los Angeles Times)

Pemain 29 tahun ini juga menjadi pendukung gerakan Kyrie Irving. Wakil Presiden Asosiasi Pemain NBA sekaligus pemain Brooklyn Nets itu fokus pada penanganan masalah keadilan sosial dan anti rasisme di Amerika Serikat. Bradley mendukung gerakan ini dengan berupaya memperkuat hubungan dengan lingkungan sekitarnya.

Sebenarnya produktifitas Bradley musim ini bisa membantu Lakers menjadi juara. Bradley musim ini rata-rata mencetak 8,6 poin dengan 36,4 persen tembakan tripoin. Bradley jadi pemain 3D yang baik, dan bisa berdampingan dengan duo mega bintang Lakers, LeBron James dan Anthony Davis. Absennya Bradley di liga lanjutan, berarti merelakan gaji sekitar AS$650 ribu melayang. Bradley menjadi pemain ketiga yang pamit. Sebelumnya ada Davis Bertans (Washington Wizards) dan Trevor Ariza (Portland Trail Blazers).

Membahas mekanisme pemain pengganti di NBA, kini aturannya diubah. Pada awal pembicaraan mengenai melanjutkan musim, NBA saat itu melarang pemain pengganti dari pemain bebas agen. Pemain yang dilarang saat itu juga pemain yang tidak punya tim musim ini seperti JR Smith dan Jamal Crawford. Tapi aturan ini tampaknya ditinjau ulang, melihat peluang pemain yang tidak berpartisipasi semakin banyak. Pemain bebas agen akhirnya bisa menjadi pemain pengganti.

Keluarnya Bradley dari roster Lakers membuka peluang bagi JR Smith untuk bersatu kembali dengan LeBron James. Adrian Wojnarowski dari ESPN pun menuliskan bahwa JR Smith jadi kandidat kuat pengganti Bradley. Smith memang dikaitkan dengan Lakers pada awal musim ini. Padahal dirinya terakhir bermain di NBA pada bulan November 2018 lalu. Namun dari segi statistik, manakah yang paling unggul?

Bradley musim ini bermain sebagai starter 44 kali dari 49 gim bersama Lakers. Akurasi tembakannya mencapai 44,4 persen, sedangkan akurasi tripoin di kisaran 36,4 persen. Lewat akurasi tersebut, Bradley mengumpulkan rata-rata 8,6 poin per gim. Lakers sendiri punya beberapa pemain dengan akurasi tembakan tripoin yang bagus, seperti Danny Green (37, 8 persen) dan Quinn Cook (37,9 persen). Jadi kehilangan Bradley sepertinya tidak berpengaruh bagi Lakers.

Lantas, apakah JR Smith bisa jadi pilihan terbaik Lakers di liga lanjutan nanti?

Perjalanan karier Smith di NBA seperti roller coaster, naik dan turun. Tetapi Smith menjadi bagian dari dinasti terbaik Cleveland Cavaliers, terutama saat LeBron James kembali ke tim tersebut pada tahun 2014 silam. Cavs mengambil Smith di tahun 2015 dari New York Knicks dan langsung melaju ke final NBA saat itu. Meski akhirnya kalah dari Golden State Warriors di gim keenam.

LeBron James dan JR Smith ketika merayakan gelar juara NBA 2015-2016. (Sumber: Cavaliers Nation)

Cerita manis diukir musim berikutnya. Cavs menjadi juara NBA 2015-2016. Sebelumnya di musim reguler, Smith mencetak 12,4 poin dari 77 gim dengan persentase tripoin 40 persen. Di playoff, Smith menghasilkan rata-rata 11,5 poin dari 21 gim dengan persentase tripoin 42,9 persen. Setelah menjadi juara, penampilannya menurun. Meski Cavaliers selalu menjadi finalis di hingga musim 2017-2018.

Cavaliers mengalami masa sulit di musim 2018-2019. Tepatnya setelah LeBron James pindah ke Los Angeles Lakers. Nasib buruk Cavaliers berimbas pada karier Smith. Pada 20 November 2018, Smith tidak lagi bersama Cavs. Tim ini memilih membangun dinasti baru dengan modal pemain muda.

Mengganti Avery Bradley dengan JR Smith bisa jadi pilihan terbaik bagi Lakers. Tapi syaratnya, Smith harus bisa bermain seperti musim 2015-2016. Apalagi Smith bisa mengenang masa-masa indah bersama LeBron James. Namun sebaliknya, James punya kenangan buruk dengan Smith. Saat Smith melakukan kesalahan di pertandingan pertama Final NBA 2018.

Secara kondisi badan, jelas Bradley lebih baik. Usianya lebih muda yaitu 29 tahun, sedangkan Smith 34 tahun. Dari sisi kebugaran, Smith sudah tidak bermain hampir satu setengah tahun. Perlu waktu untuk mengembalikan kebugarannya. Lakers bukan tidak punya pilihan, hanya saja ada baiknya mencari pemain yang sudah dikenal baik oleh LeBron James. Setidaknya ini membuat tim tetap kondusif. (tor)

Foto: NBA

Komentar