Los Angeles Lakers adalah salah satu tim olahraga paling berpengaruh di dunia. Alasannya sederhana, mereka sangat identik dengan kemenangan. Sejak masih bertempat di Minneapolis hingga pindah ke Los Angeles, Lakers telah meraih 16 gelar juara. Mereka hanya berjarak satu gelar juara dengan Boston Celtics yang memimpin daftar ini dengan 17 gelar juara.
Namun, tidak bisa dipungkiri juga, layaknya sebuah tim pada umumnya, Lakers memiliki naik-turun prestasi. Di era 60-an, Lakers tak banyak bicara. Mereka sempat puasa gelar selama 18 musim (1954-1972). Pun begitu di era 90-an, mereka puasa 12 musim usai terakhir merakhir gelar juara pada 1988 dan baru mengulanginya pada 2000.
Musim ini, Lakers berpeluang besar mengakhiri puasa gelar sembilan tahun mereka. Di awal musim, kedatangan Anthony Davis yang lantas diikuti sederet pemain penting lainnya seperti Danny green, Quinn Cook, Avery Bradley, hingga Dwight Howard membawa mereka menjadi skuad yang jauh berbeda. Semakin terbukti setelah mereka jadi pemuncak klasemen sementara Wilayah Barat dengan 49 kemenangan dan 14 kekalahan. Rekor ini otomatis membawa mereka lolos ke playoff. Playoff pertama mereka sejak 2013.
Di sisi lain, peluang Lakers meraih gelar juara tak lepas juga dari faktor tuah sejarah. Empat dari 16 gelar juara Lakers terjadi di akhir dekade, 1950, 1980, 2000, dan 2010. Di tiga gelar juara (selain 1950), Lakers juga memiliki kesamaan dengan skuad Lakers sekarang. Ya, Lakers memiliki duet fasilitator dan bigman yang sangat dominan di tim dan liga secara keseluruhan.
Magic Johnson dan Kareem Abdul-Jabbar jadi kunci kemenangan Lakers di tahun 1980. Dua dekade berselang, Kobe Bryant dan Shaquille O’Neal jadi ancaman paling mematikan di liga. Selain gelar juara tahun 2000, keduanya membawa Lakers meraih three peat dengan dua gelar juara di dua musim selanjutnya. Menutup dekade 2000, Lakers masih menempatkan Kobe sebagai andalan dengan Pau Gasol sebagai bantuan utama.
Musim ini, LeBron James dan Anthony Davis jadi ancaman mematikan di liga. Davis memimpin Lakers untuk urusan poin, rebound, steal, dan blok dengan 26,7 poin, 9,4 rebound, 1,5 steal, serta 2,4 blok per gim. Sementara LeBron memimpin Lakers dan liga untuk asis dengan 10,6 asis per gim. Catatan poin (25,7), rebound (7,9), dan steal (1,2) LeBron berada di bawah Davis.
Belum lagi satu faktor besar yang memotivasi Lakers juara musim ini adalah kepergian Kobe Bryant. Kecelakaan helikopter di akhir Januari lalu yang menewaskan Kobe dan anaknya, Gianna, membuat seluruh publik basket utamanya penggemar Lakers berduka. Dan rasanya, tidak ada obat yang lebih manjur mengobati duka tersebut selain gelar juara. (DRMK)
Foto: NBA/Getty Images