Bagi saya, basket bukan melulu soal memasukkan bola ke dalam keranjang dan mencetak angka. Tapi lebih dari itu, basket adalah sebuah gaya hidup yang sudah memberi begitu banyak kontribusi dalam perkembangan kebudayaan yang nyaris terjadi di segala lini kehidupan manusia. Perkembangan ini semakin meluas sejak pemain Afrika-Amerika mulai mendominasi liga NBA di era 70-an. Basket telah membeli warna baru di dunia musik, fashion, film, bahkan seni rupa.
Bicara soal musik, basket punya ikatan yang kuat dengan musik hiphop. Ini semua terjadi di tahun 1979 ketika salah satu pelopor musik hiphop, The Sugarhill Gang mengeluarkan single "Rappers Delight" yang di dalam liriknya menyebut salah satu tim NBA, New York Knicks. Dan sampai saat ini, nyaris tak terhitung banyaknya musisi hiphop yang menjadikan basket sebagai inspirasi dalam lagu-lagunya.
Tapi basket tidak melulu soal hiphop. Basket juga telah memberi inspirasi pada banyak musisi-musisi di luar genre hiphop. Dan berikut adalah daftar lagu di luar genre hiphop yang terinspirasi dari basket yang berhasil saya rangkum untuk Anda nikmati.
Musisi: Dikembe
Judul lagu: Michael Jordank (Chicago Bowls. 2011)
Dikembe adalah sebuah band Emo yang berdiri tahun 2011 di Gainesville, Florida. Di tahun yang sama, Dikembe merilis EP perdananya yang berjudul "Chicago Bowls". Dalam empat lagu yang terdapat dalam album itu, kesemuanya diberi judul dari pelesetan nama-nama pemain Chicago Bulls. Seperti "Michael Jordank", "Scottie Spliffen", "Luc Bongley" dan "Tony Kukush". Walaupun setelah saya dengarkan secara seksama berulang kali, saya tetap tidak dapat menemukan korelasinya dengan basket selain dari judul. Tapi ya sudahlah tidak apa-apa.
Musisi: Vermont
Judul lagu: Ballads of Larry Bird (Calling Albany. 2002)
Sejujurnya bagi saya tidak ada yang spesial dari lagu ini selain memasukkan Larry Bird dalam beberapa baitnya untuk menggambarkan kepiawaian dalam mengutarakan kata cinta seperti seorang Larry bird dalam mencetak angka. Selebihnya tidak ada. Tak lama setelah merilis album Calling Albany ini, band Vermont ini pun bubar.
Musisi: Sledding With Tigers
Judul lagu: The Ballads of Charles Barkley (Come On And Slam. 2014)
Pada tahun 2014, Dan Faughnder, front-man grup band Sledding With Tigers menunggah sebuah tweet untuk menggalang petisi bagi sebuah cafe yang terancam ditutup dan berkata bahwa apabila unggahan itu mencapai 1000 re-tweet, maka ia akan membuat album tentang "Space Jam". Ternyata tweet dari Dan berhasil menembus lebih dari 1000 re-tweet. Maka sesuai janji, Dan menciptakan album "Come On And Slam" ini. Saya cukup menikmati lirik-lirik jenaka dalam album spesial yang dibuat berdasarkan adegan-adegan film basket yang sempat menghebohkan di era 90-an ini. Lagu "The Ballads of Charles Barkley" menggambarkan perasaan Charles Barkley ketika kemampuan basketnya diambil oleh alien. Lagu ini merupakan track favorit saya di album itu.
Musisi: Wayman Tisdale
Judul lagu: Rebound feat. Dave Koz (Rebound. 2008)
Wayman Tisdale adalah seorang pemain basket yang pernah berkiprah selama 12 musim di Indiana Pacers, Sacramento Kings dan Phoenix Suns. Selain basket, Wayman Tisdale juga merupakan musisi jazz yang piawai memainkan bass. Wayman memulai karirnya sebagai musisi jazz pada tahun 1995. Album debutnya yang berjudul "Power Forward" dirilis oleh Motown Records dan tiga tahun kemudian lagunya yang berjudul "One on One" menempati peringkat pertama di chart Billoard Contemporary Jazz. Album terakhirnya yang berjudul "Rebound", dikerjakan sepanjang 2008 dan dirilis di tahun yang sama setelah Wayman didiagnosis kanker oleh dokter. Setahun kemudian Wayman pun meninggal dunia. Lima bulan setelah kepergiannya, Toby Keith seorang penyanyi country yang juga sahabat Wayman, menciptakan lagu berjudul "Cryin For Me" (Wayman’s Song) sebagai tribute untuk pemain basket dan musisi jazz itu.
Musisi: The Ziggens
Judul lagu: Pistol Pete (The Ziggens. 2002)
Dengan irama country ballads, band asal California ini bercerita tentang perjalanan hidup seorang legenda basket bernama Pete Maravich atau dikenal juga dengan julukan "Pistol Pete". Di lagu ini The Ziggens cukup rinci menggambarkan kehidupan Pete yang sejak kecil selalu melantun (dribble) bola basket ke manapun ia pergi bahkan di bioskop sekalipun, bahkan sampai ajal menjemputnya. Pete Maravich bermain selama 10 musim di NBA dan setelah itu fokus dalam kehidupan spiritualnya. Pete meninggal di usia 40 tahun ketika sedang melakukan pertandingan ekshibisi untuk sebuah gereja di California. Menurut beberapa saksi, kata- kata terakhir yang diucapkan Pete adalah “I feel great!” Sebelum akhirnya terjatuh dan meninggal dunia di lapangan itu.
Musisi: Bren Joy
Judul lagu: Scottie Pippen (Twenties. 2019)
Bren Joy adalah pendatang baru di kancah RnB. Album debutnya, Twenties yang diluncurkan 2019 lalu, langsung mencuri perhatian pecinta musik. Penyanyi kelahiran Nashville ini memiliki karakter suara yang khas dan unik sehingga tak heran perusahaan rekaman Warner langsung mengontraknya dengan nilai yang fantastis untuk seorang pendatang baru. Lagu yang mempunyai warna gospel cukup kental dan berkisah tentang Scottie Pippen ini mengandung semacam petuah bijak tentang mengelola uang, gaya hidup, dan pertemanan. Saya suka!
Musisi: Band of Horses
Judul lagu: Detlef Schrempf (Cease To Begin. 2007)
Detlef Schrempf adalah seorang pemain NBA yang turut membawa klub Seattle Supersonics menuju final NBA melawan Chicago Bulls pada tahun 1996. Walau tidak ada satu pun lirik di lagu ini yang menggambarkan tentang kehebatan sosok Detlef Schrempf, bukan tanpa sebab seorang Ben Bridwell, frontman band asal Seattle itu menciptakan sebuah lagu dengan lirik yang menyayat-nyayat dengan judul yang mengambil salah satu pemain dari klub Seattle Supersonics ini.
Dari beberapa tulisan yang saya baca, Ben mengaku bahwa lagu Detlef Schrempf adalah memori personalnya tentang kota Seattle. Tapi kenapa tidak nama seorang Shawn Kemp atau Garry Payton yang dijadikan sebuah judul lagu untuk menggambarkan kota Seattle? Dalam beberapa interview lain yang saya baca, lagu ini adalah gambaran kesedihan mendalam seorang Ben Bridwell tentang kepergian Detlef Schrempf yang merupakan idolanya ke klub Portland Trail Blazers yang pada era itu merupakan rival dari Seattle Supersonics.
Agan Harahap pembaca Mainbasket, tinggal di Yogyakarta.
Foto: NBA, Video: Youtube