Peserta asli Indonesian Basketball League saat ini ada sembilan tim. Meski di musim reguler ada 10 tim, tapi tim terakhir merupakan program pemusatan latihan tim nasional basket Indonesia. Oleh sebab itu, IBL membuka pendaftaran klub baru. Ini akan berlangsung beberapa tahap. Dan tahap pertama akan ditutup pada 1 Juli 2020.
Sejak IBL 2016, peserta liga terus berkurang. Pada IBL 2016 atau yang kita kenal dengan IBL Reborn, liga berjalan dengan 12 tim. Jumlah ini turun menjadi 11 pemain saat Stadium Jakarta mundur pada IBL 2016-2017. Tak berhenti sampai di situ, jelang musim 2017-2018, giliran CLS Knights Surabaya mengundurkan diri. IBL tinggal punya 10 peserta.
IBL berjalan dengan 10 tim selama dua musim (2017-2018 dan 2018-2019). Lalu, dua tim kembali hilang. Pertama adalah Siliwangi Bogor, dan tim kedua yaitu Stapac Jakarta. Tim gabungan Aspac dan Stadium itu memilih mundur dari liga karena kekurangan pemain.
Beruntung saat itu IBL kedatangan Indonesia Patriots. Tim yang dibentuk oleh PP Perbasi sebagai pemusatan latihan timnas basket Indonesia. Setelah memasukkan Indonesia Patriots, IBL kemudian memberi jalan bagi Louvre Surabaya untuk berkiprah di liga. Jadilah liga musim 2020 berjalan dengan 10 tim di musim reguler. Inilah sedikit kilas balik mengenai penurunan jumlah kontestan di IBL.
Di tengah situasi pandemi virus korona ini, IBL tidak lupa memikirkan rencana jangka panjang. Salah satu hal yang dipersiapkan adalah upaya menambah jumlah klub peserta. Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, menyebut ada calon klub baru berminat bergabung dengan IBL. Bahkan bisa mulai ikut musim depan.
"Sudah ada beberapa pihak yang menyatakan minat menjadi kandidat klub IBL," kata Junas, seperti dikutip dari iblindonesia.com.
Sebagai langkah awal, pihak klub yang sempat menyatakan ketertarikan menjadi kontestan IBL, dikirim dokumen panduan dari IBL. Isinya adalah semua informasi persyaratan, tahapan seleksi, serta hak dan kewajiban menjadi calon kontestan liga.
Setelah itu, IBL akan menunggu respons dari klub-klub tersebut. Sebagai langkah awal atau tahap pertama, klub diwajibkan menyerahan surat ketertarikan keikutsertaan (Letter of Intent) beserta formulir pernyataan kesediaan mengikuti liga. Tahap pertama ini akan berakhir pada 1 Juli mendatang.
Salah satu kandidat calon peserta liga adalah klub asal Papua. Belakangan memang sempat ramai jadi bahan pembicaraan di media sosial. Tapi pihak IBL mendaku belum menerima Letter of Intent. Bila memang serius, maka IBL menunggu tanggapan tertulis dari klub tersebut.
"Kami ingin proses ini dijalankan secara profesional dan berdasarkan dokumen yang jelas," ujar Junas. "Betul bahwa ada klub Papua menjadi satu dari beberapa klub yang telah membuka komunikasi dengan IBL. Namun, saat ini kami masih menunggu tanggapan tertulis sebagai dasar rencana keikutsertaan."
Dokumen pertama yang disertakan juga adalah kelengkapan dokumen perusahaan dan surat rekomendasi PP Perbasi. Karena tanpa dua dokumen tersebut, IBL tidak bisa melanjutkan porses verifikasi. Sementara itu, proses evaluasi dan verifikasi bakal calon peserta akan dilakukan oleh IBL pada 15 Juli hingga 16 Agustus 2020. Setelah proses verifikasi, klub yang lolos akan masuk ke tahap administrasi.
"Klub peserta baru IBL akan kami umumkan pada Oktober nanti," tutup Junas. (tor)
Foto" Hariyanto