Delapan tim tidak akan menjadi bagian dari NBA lanjutan musim kompetisi 2019-2020. Mereka tidak pergi ke Orlando, dan harus rela musim ini berakhir lebih cepat. Tetapi delapan tim ini punya waktu lebih banyak untuk memikirkan strategi musim depan.

NBA telah mengambil langkah kongkret untuk melanjutkan kompetisi musim ini, setelah ditunda karena pandemi virus korona. Semua pemilik klub setuju bermain di Walt Disney Resort, Orland, dan hanya diikuti 22 dari total 30 tim peserta liga. Ini berarti ada delapan tim yang harus mengakhiri musim ini lebih cepat.

Ternyata ada sisi positif yang bisa dipetik, ketika mereka tidak pergi ke Orlando. Salah satunya bisa punya waktu yang panjang untuk menyiapkan musim depan.

Berikut delapan tim yang tidak ikut NBA lanjutan musim 2019-2020:

Wilayah Timur


New York Knicks (rekor pertandingan 21-45)

Knicks tampaknya dirundung masalah bertubi-tubi musim ini. Awalnya presiden tim mengundurkan diri, lalu pelatih dipecat. Seorang sutradara film terkenal bertengkar dengan pemilik klub karena mendesak untuk menjual tim. Knicks akan absen dalam playoff NBA tujuh musim beruntun. Rekor absen playoff terpanjang sejak 1960-an.

Hal positifnya, Knicks punya presiden tim yang baru yaitu Leon Rose. Dia punya kesempatan untuk menekan tombol "reset" tim ini. Keputusan Rose yang paling penting yaitu mencari pelatih baru untuk Knicks. Saat ini nama Tom Thibodeau menjadi kandidat kuat. Jika benar Tom yang akan menjadi nakhoda baru Knicks, maka tim ini akan punya pertahanan yang tangguh.

Dari sisi NBA Draft, Knicks punya dua pilihan putaran pertama, termasuk satu kesempatan lotre. Sedangkan soal keuangan, mereka masih kuat, tergantung salary-cap yang akan ditetapkan liga. Sementara pemain baru juga sudah menunjukkan kualitas. Salah satunya ruki RJ Barrett yang bisa tampil lebih tenang.

Cleveland Cavaliers (rekor pertandingan 19-46)

Cavaliers mengalami musim yang kurang menyenangkan. Kepala Pelatih John Beilein mengundurkan diri pada bulan Februari, setelah berbulan-bulan menahan kekecewaan terhadap anak asuhnya.

Cavaliers masih punya Darius Garland dan Collin Sexton. Mereka juga mengakuisisi Andre Drummond dengan harga AS$ 28 juta per tahun. Sementara itu, mereka masih diperkuat Kevin Love, yang bisa saja masuk daftar penjualan. Namun yang menjadi aneh ketika Cavaliers masih mempertahankan Tristan Thompson yang jadi pemain bebas agen. Karena banyak pilihan pemain muda dan bagus di Draft NBA.

Tapi dari semua pertanyaan tentang Cavaliers, yang ada di daftar pertama adalah siapa pelatihnya musim depan. Pengganti sementara Beilein adalah J.B. Bickerstaff. Ia adalah pelatih ketujuh Cavaliers dalam delapan tahun terakhir.

Detroit Pistons (rekor pertandingan 20-46)

Pistons hanya masuk playoff dua kali dalam 11 tahun terakhir. Dua kali pula mereka kalah di babak pertama. Tahun ini, cedera pemain jadi hambatan besar. Blake Griffin, pemain terbaik Pistons, hanya bermain 18 gim saja.

Chistian Wood dan Luke Kennard bisa menjadi harapan Pistons musim depan. Sebab dari sisi pemain jelas akan terjadi banyak perubahan setelah Andre Drummond dikirim ke Cleveland.

Pertanyaan besar untuk Pistons adalah soal Blake Griffin. Pemain berbakat ini berkutat dengan cedera di beberapa musim terakhir. Sementara gajinya terus naik. Mungkin Pistons juga mulai berpikir untuk memperbaharui roster mereka.

Atlanta Hawks (rekor pertandingan 20-47)

Dalam hal membangun tim, Hawks berada pada posisi yang menguntungkan. Mereka punya bintang muda berbakat seperti Trae Young, John Collins, Clint Capela, Kevin Hueter, dan Cam Reddish.

Selain bakat muda, Hawks masih punya fleksibilitas gaji yang bagus. Karena tidak ada pemain bintang besar di tim tersebut. Kalau saja mereka bisa mengambil pemain bagus dalam Draft NBA, bukan tidak mungkin Hawks bisa ke playoff musim depan.

Chicago Bulls (rekor pertandingan 22-43)

Kondisi Bulls kebalikan dari Atlanta Hawks. Bulls tidak sehat musim ini. Dari sisi keuangan, batas gaji tim ini sudah tidak memungkinkan membeli pemain bintang.

Lauri Markkanen dibekap cedera, sedangkan Zach LaVine menjadi opsi pertama di tim ini. Meski kenyataannya, di tim-tim sebelumnya LaVine bukan opsi pertama.

Bulls sebenarnya berusaha memperbaiki tim. Dimulai dengan mengambil Arturas Karnisovas, mantan manajer Denver Nuggets, menjadi wakil presiden eksekutif untuk operasional bola basket. Keputusan pertama yang dibuat adalah menunjuk kepala pelatih Jim Boylen.

Gaya Boylen ternyata tidak membuat Bulls membaik. Boylen kadang terlambat memanggil time-out, dan yang penting pemilihan pemain yang terkadang tidak masuk akal.

Charlotte Hornets (rekor pertandingan 23-42)

Hornets dianggap membuat kesalahan dengan memberi Terry Rozier gaji AS$ 19 juta per tahun selama tiga tahun. Sebagai gantinya mereka membuang Kemba Walker.

Selain itu, tidak jelas ke mana tujuan Hornets sebenarnya. Dari sisi roster, mereka tidak punya talenta yang baik. Mereka memang punya kesempatan mengambil pemain bagus di Draft NBA. Hornets juga punya kesempatan untuk mencari pemain bebas agen.

Wilayah Barat


Minnesota Timberwolves (rekor pertandingan 19-45)

Prospek Timberwolves musim depan sangat menarik. Mereka punya Karl-Anthony Towns, salah satu penyerang terbaik di liga. Mereka juga mengakuisisi D'Angelo Russell, yang kurang cocok dengan Warriors.

Timberwolves juga punya batas gaji yang cukup untuk membawa Malik Beasley. Selain itu, pada Draft NBA, Timberwolves punya kesempatan memilih di putaran pertama yang didapatkan dari Nets.

Golden State Warriors

Warriors punya modal yang cukup untuk bisa menggebrak musim depan. Mereka punya Stephen Curry, Draymond Green, Klay Thompson, dan akan punya Andrew Wiggins. Nama terakhir memang kurang cocok dengan Minnesota Timberwolves.

Warriors punya kesempatan yang bagus memilih pemain dalam Draft NBA. Sementara itu, dari sisi pemain muda, Eric Paschall dan Damion Lee menjadi pemain yang mampu mengisi kekosongan posisi Curry dan Thompson. Keduanya diharapkan bisa improve tahun depan.

Warriors memiliki kesempatan untuk kembali ke final tahun depan. Mimpi besar penggemar Warriors untuk musim depan adalah bergabungnya Giannis Antetokounmpo. (tor)

Foto: NBA

Komentar