Dampak besar pandemi virus korona benar-benar bisa menyerang semua pihak. Mulai dari perseorangan, bisnis menengah, bisnis besar, hingga bisnis yang luar biasa masif seperti NBA pun terkenda dampaknya. Seperti diketahui bersama, NBA telah menunda liga mereka sejak 11 Maret 2020, atau hampir tiga bulan lamanya. Selama itu, tidak ada pemasukan dari tiket gim atau juga hak siar.
Fakta di atas tampaknya sangat berpengaruh pada aliran dana NBA. Dilansir oleh LinkedIn, NBA baru saja mendapatkan tuntutan ke pengadilan Southern District of New York. Tuntutan ini datang dari perusahaan bernama FEE yang menggugat NBA atas kegagalan mereka membayar sewa gedung yang beralamat di 545 Fifth Avenue, New York, New York 10017. Gedung ini sendiri digunakan untuk NBA Store.
Di gugatan tersebut dijelaskan bahwa NBA telah menunggak pembayaran selama dua bulan, April dan Mei dengan total tunggakan senilai AS$1,25 juta (AS$625 ribu per bulan). Tuntutan ini dilandasi perjanjian kedua belah pihak yang telah sepakat bahwa pembayaran sewa gedung tidak akan berubah atau ditunda jika ada kejadian mendesak (force majeure) seperti pandemi ini.
Ini adalah kasus yang sangat sederhana. FEE sebagai pemilik tanah meminta hak mereka yang sesuai dengan kontrak untuk dibayarkan oleh NBA. Dalam klausa kontrak keduanya juga disebutkan bahwa FEE bisa saja meminta tambahan biaya kepada NBA. Tambahan biaya yang dimaksud di sini adalah biaya untuk pembayaran tim pengacara dan juga proses-proses dalam persidangan ini.
NBA bukanlah perusahaan besar Amerika Serikat pertama yang bermasalah dengan sewa gedung. April lalu, American Multi-Cinema (AMC Theaters), perusahaan bioskop Amerika Serikat, juga mendapatkan tuntutan serupa dari pemilik gedung yang mereka sewa. Bahkan, tuntutan yang mereka terima jauh lebih besar dari NBA, sekita AS$7,5 juta. Di kasus tersebut, AMC Theaters terbukti gagal melaksanakan kewajiban mereka dan harus membayar tunggakan dan beberapa tambahan lainnya dalam lima hari setelah putusan. (DRMK)
Foto: NBA