NBA dan seluruh bagian yang ada di dalamnya adalah sebuah komoditas bisnis. Bahkan, menjadi juara adalah salah satu cara untuk menaikkan bisnis sebuah tim di NBA. Di sisi lain, pelatih dan pemain juga memiliki nilai jual mereka masing-masing. Hal ini lah yang melandasi hadirnya sponsor-sponsor ekslusif untuk pelatih dan pemain NBA.
Sebagai seorang MVP dan beberapa kali terpilih di laga All Star, Giannis Antetokoumpo adalah salah satu sosok yang kini mendapat banyak sorotan. Sorotan-sorotan itu berujung pada datangnya tawaran-tawaran bisnis yang akhirnya menambah pendapat pemain asal Yunani tersebut. Sejauh ini, salah satu pencapaian terbesar Giannis adalah kehadiran sepatu edisi khusus (signature shoes) Nike Zoom Freak 1.
Penamaan signature shoes Giannis sendiri datang dari julukannya di liga, “Greek Freak.” Julukan tersebut mengacu pada dua hal. “Greek” yang merupakan sebutan lain dari Yunani merujuk pada negara asal Giannis. Sementara “Freak” yang memiliki arti aneh atau tidak normal, merujuk pada kemampuannya di lapangan yang sangat dominan dan eksplosif dengan tinggi yang menjulang.
Terbaru, ada sedikit kabar tidak sedap mengenai julukan “Greek Freak” milik Giannis. New York Post mengabarkan pada 9 Mei 2020, waktu setempat, bahwa Giannis baru saja mengajukan gugatan ke pengadilan federal Manhattan terkait pencurian merek dagang “Greek Freak.” Giannis menuntut sebesar AS$2 juta kepada toko daring bernama Fan Closet atas penjualan merchandise dengan tulisan julukan Giannis tersebut tanpa izin dan royalti.
Di dalam gugatan tersebut, pihak Giannis menyebutkan bahwa mereka sudah melakukan banyak cara dan menghabiskan banyak sumber daya untuk melakukan pengembangan, promosi, dan iklan dengan merek dagang “Greek Freak.” Atas hal itu, mereka tidak bisa diam saja ketika Fan Closet menjual barang-barang dengan embel-embel “Greek Freak.”
Gugatan ini diajukan pihak Giannis pada 6 Mei 2020. Adapun barang-barang yang dijual Fan Closet adalah pelindung telepon genggam, baju bayi, hoodie, hingga bodysuits semua menggunakan merek “Greek Freak.”
Sebenarnya, pihak Giannis sudah melayangkan surat terguran lebih dulu ke Fan Closet pada 27 Maret. Produk-produk yang berkaitan dengan merek itu pun sudah tidak ada lagi di halaman daring mereka. Sayangnya, secara keseluruhan, Fan Closet gagal meyakinkan pihak Giannis bahwa mereka tidak akan mengulangi hal ini dan akhirnya permasalahan ini naik ke ranah hukum.
Belum ada tanggapan dari pihak Fan Closet mengenai hal ini. Sementara di kubu Giannis, melalui kuasa hukumnya, Taso Pardalis, menyampaikan bahwa mereka akan terus meneruskan gugatan ini. Pemain seperti Giannis bisa saja kehilangan banyak haknya jika kasus seperti ini dibiarkan berlalu. Padahal, untuk membangun sebuah citra hingga merek dagang seperti ini, mereka butuh banyak sekali pengorbanan. (DRMK)
Foto: NBA