NCAA kembali harus menerima pukulan telak. Setelah kehilangan tiga talenta muda, Jalen Green, Isaiah Todd, dan Daishen Nix yang memilih bermain di NBA G League, liga basket antarkampus Amerika Serikat tersebut harus kehilangan satu talenta muda lagi. Dan sekali lagi, ketimbang bermain di NCAA, talenta muda tersebut memilih bermain sebagai pemain profesional. Ia adalah Alexis Antetokounmpo.

Ya, sesuai namanya, Alex (sapaan Alexis) adalah adik dari MVP NBA 2018-2019, Giannis Antetokounmpo. Alex adalah anak bungsu dari Antetokoumpo bersaudara. Sejak Giannis masuk ke NBA pada 2013, Alex telah ikut Sang Kakak untuk hidup di Amerika Serikat. Musim lalu, ia bermain basket di level SMA untuk almamaternya the Dominican High School.

Alex tampil dominan di level SMA, utamanya di area Wisconsin, Amerika Serikat. Ia terpilih dua kali sebagai First Team All-State (tim terbaik di negara bagian) dan di musim 2019-2020 mencatatkan statistik 20,0 poin dan 7,3 rebound per gim. Alex sudah mendapatkan tawaran dari dua kampus Divisi 1 NCAA, University of Wisconsin-Green Bay dan Ohio University. Namun, tampaknya NCAA tak menarik minatnya.

“Saya melihat semua opsi yang saya punya. Saya dapat beberapa tawaran di Amerika Serikat tapi saya sudah memutuskan untuk bermain di Eropa,”terang Alex kepada Eurohoops. “Saya ingin menjadi pemain profesional secepat mungkin. Saya lahir dan besar di Eropa, saya sudah mengenal basket Eropa dan saya rasa yang terbaik untuk saya sekarang adalah mendapatkan kontrak dari salah satu tim di sana. Dengan itu, saya bisa berlatih dan bersaing dengan pemain-pemain yang lebih senior. Saya akan mendapatkan pengalaman bertanding di kompetisi yang ketat dan juga tekanan tinggi. Saya yakin itu akan meningkatkan saya di semua level permainan,”imbuhnya.

Alex tampak cukup percaya diri memulai petualangannya di Eropa, bermain di level profesional. Di sisi lain, liga-liga Eropa juga terus konsisten menyumbang talenta untuk NBA. Jadi, mimpi Alex untuk mengikuti jejak tiga kakaknya bermain di NBA juga terus terbuka.

“Saya percaya pada diri saya. Saya yakin saya bisa meningkatkan permainan saya dengan bermain di Eropa. Ini adalah keputusan dan pilihan terbaik untuk karier saya. Selain itu, pengalaman ini akan membantu saya mempersiapkan diri untuk mimpi yang lebih besar. Jadi, saat saya rasa saya sudah cukup mendapat pelajaran, saya akan sangat siap untuk bermain di NBA,”tutupnya.

NBA jelas menjadi mimpi utama Alex dengan kondisi tiga kakaknya sekarang berada di sana. Selain Giannis, Thanasis juga bermain untuk Milwaukee Bucks. Lalu satu orang lagi, Kostas, berstatus sebagai two-way player untuk Los Angeles Lakers. Jika saja Alex menempuh jalur satu tahun saja, maka kemungkinan empat Antetokounmpo bersaudara bermain di satu musim yang sama akan terwujud.(DRMK)

Foto:Associated Press

 

 

Komentar