Saat tak ada larangan bersosialisasi saja, rindu bermain basket sulit tertahankan. Apalagi di saat seperti ini. Udara cerah, lapangan luar ruang dinaungi pepohonan, sepatu baru, kaus kaki baru dicuci, bola sudah siap, teman-teman sudah tak sabar. Satu-satunya hal yang membuat kita tak bisa keluar dan bermain adalah rasa patuh kepada larangan pemerintah.
Di antara kegundahan tak bisa bermain basket bersama di luar, saya mencoba membayangkan bagaimana kiranya permainan basket ini bila aturan “jaga jarak” diberlakukan sebagai aturan permainan. Hmm.. Apa saja kira-kira yang mungkin terjadi?
1. Tak ada penjagaan ketat
Longgar. Satu-satunya kesempatan mencuri bola adalah ketika memotong aliran bola lawan saat mengoper. Atau ketika bola memang terlepas saat lawan mencoba menangkap operan. Selain itu, tak ada kemungkinan. Kita harus jaga jarak lebih dari satu meter antarpemain. Hahaa. Kalau begitu, apakah yang membawa bola jadi sangat leluasa? Tidak juga. Siapa yang lebih dulu ada di sebuah posisi, maka ia berhak ada di sana. Kalau ada yang mendekat, akan mendapat sanksi foul. Wkwkwww.
2. Poin tinggi
Oleh karena penjagaan super longgar, tembakan-tembakan jarak jauh dan menengah relatif tanpa penjagaan yang ketat. Pemain-pemain dengan akurasi tembakan tinggi akan punya peluang mencetak banyak poin. Alhasil, skor pertandingan pun jadi amat tinggi. Kalau NBA, barangkali kita bisa melihat skor akhir menembus angka 200-an. Hahaa.
3. Tak ada offensive rebound (atau sangat kecil)
Pemain-pemain dari tim bertahan akan lebih dulu menguasai pos di bawah ring bertahan. Pemain lawan akan sulit mendekat. Bola pantul akan menjadi kekuasaan tim bertahan. Kecuali ada tembakan dari jarak jauh yang kemudian menyentuh bibir ring dan kembali memantul ke jarak jauh.
4. Tak ada “second chance points”
Oleh karena angka offensive rebound menjadi kecil, maka kesempatan kedua dari satu penguasaan bola (possession) akan sulit terjadi. Jadi setelah melepaskan tembakan, mending langsung ke pos bertahan.
5. "Five second rule violation" akan musnah
Bagaimana tidak? Tak ada lagi situasi di mana seorang pemain terjebak memegang bola mati dan kebingungan harus melakukan apa. Kini ia bebas menembak, mengoper atau melantun (dribble).
6. Angka pelanggaran menurun, walau belum tentu juga
Tidak adanya sentuhan antarpemain seharusnya membuat angka foul akan menjadi nol atau setidaknya menurun drastis. Namun bila aturan foul diubah menjadi penguasaan posisi dan lokasi, jumlah foul masih bisa normal.
Silakan tambah lagi kemungkinan-kemungkinan lain yang mungkin terjadi bila aturan "Jaga Jarak" dimasukkan ke dalam permainan bola basket. Absurd memang. Tapi bagi yang sudah gatal ingin main, pilihannya ada dua. Mending main dengan aturan baru ini, atau tidak main sama sekali. Pilih mana? :)) (*)
Foto: ABL