Wajah Los Angeles Lakers berubah saat Gary Payton dan Karl Malone bergabung pada 2003. Para All-Star itu memutuskan untuk merapat setelah kontraknya habis dengan klub sebelumnya. Kebetulan mereka memang ingin pindah dan bermain bersama di suatu tempat.

Dalam sebuah siniar baru-baru ini, Payton mengakui hal tersebut. Ia mengatakan bahwa dirinya dan Malone sudah berniat untuk bermain bersama sejak lama. Mereka merencanakan semuanya selama dua tahun sebelum benar-benar bergabung dengan Lakers.

“Kami pindah ke L.A. karena saya dan Karl sudah merencanakan diri untuk bermain bersama,” kata Payton dalam All The Smoke. “Kami sudah membicarakan itu selama sekitar dua musim. Kami tahu bahwa kami tidak akan berada di klub yang sama untuk jangka waktu yang lama karena pemilik kami sedikit berbeda, dan mereka berusaha untuk menjauhi kami sedikit.”

Bergabungnya Payton dan Malone ke Lakers menarik perhatian. Keduanya merupana rival saat mereka membela klub masing-masing. Payton sebelumnya merupakan andalan Seattle Supersonics, sementara Malone bermain untuk Utah Jazz.

Payton dan Malone saat itu belum juga juara bersama klub mereka. Keduanya bergabung untuk mengejar hal itu. Apalagi Lakers memiliki duo Kobe Bryant dan Shaquille O’Neal yang pernah juara tiga kali beruntun. Kemungkinan untuk juara tampak besar di sana.

“Ketika kami menjadi pemain bebas, tiba-tiba Magic (Johnson) memanggil kami dan mengatakan bahwa Lakers menginginkan kami, mereka menginginkan kami, mereka menginginkan kami,” lanjut Payton.

Setelah itu, Malone menghubungi Payton. Ia mengatakan bahwa dirinya ingin pindah ke Los Angeles. Payton pun manut. Mereka bergabung dengan Lakers.

Sayangnya, Lakers tidak berhasil menjadi juara. Mereka tumbang oleh Detroit Pistons, yang kemudian menjadi juara NBA 2004. Payton baru mendapatkan cincin pada 2006 kala membela Miami Heat, sedangkan Malone tidak pernah mendapatkan itu sepanjang kariernya. (GNP)

Foto: NBA

Komentar