Tayangan “The Last Dance” agaknya membuka mata bagaimana kontribusi Scottie Pippen untuk Bulls. Di sisi lain, ia jadi pasangan serasi dengan Michael Jordan di lapangan. Duo tersebut juga berada di bawah naungan Nike selaku sponsor. Ia juga punya sepatu khusus meski kepopulerannya boleh jadi tak sepopuler Nike Air Jordan yang memang lebih sukses menarik perhatian di masanya.
Frasa “Michael Jordan adalah Batman dan Scottie Pippen adalah Robin” juga teraplikasi untuk lini sepatu yang mereka pakai. Ada baiknya kita melihat kembali sepatu-sepatu “orang kedua” di Bulls itu. Ia jadi salah satu pemain yang mempopulerkan sepatu basket Nike di tengah persaingan sepatu basket besar nan tebal era 1990-an.
Di era jauh sebelum media sosial, bermain bagus dan masuk pemberitaan adalah satu-satunya cara meraih atensi. Lawan Pippen terbilang berat. Reebok dengan Shaquille O’Neal, Fila mengusung Grant Hill, AND1 yang diwakili Stephon Marbury, hingga menanjaknya karir Kobe Bryant yang disokong oleh adidas. Pippen tak gentar. Ia menyelesaikan tugasnya untuk pihak sponsor dengan baik. Alhasil, sebagian dari sepatu yang ia pakai kini telah jadi sepatu gaya hidup berakar basket.
Inilah beberapa sepatu-sepatu yang pernah dipakai Scottie Pippen semasa bermain.
Nike Air Flight (1989)
Getty Images/Focus on Sport
Sekilas, sepatu ini mirip dengan Air Jordan 4. Bagi saya, desain sol samping dan lubang tali plastiknya nyaris serupa. Dirilisnya pun di tahun yang sama. Pippen kemudian menjadi muka untuk poster promosi yang diterbitkan Nike untuk kawasan Amerika Serikat.
Nike Air Flight Huarache (1991)
Getty Images/Mitchell Layton
Divisi lari dari Nike membuat sebuah terobosan dengan menghadirkan bagian atas yang membuat kaki serasa dipeluk. Mereka menyebutnya dengan Huarache. Tak hanya untuk lari, Nike juga membuatnya dalam versi basket. Bagian atasnya dominan berbahan nilon, berbeda dengan kebanyakan sepatu di awal 1990 yang banyak terbuat dari kulit. Kini, Nike tampaknya lebih memfokuskan Huarache ke dalam lini lari dan menyematkan sistem temali otomatis (E.A.R.L) di edisi terbarunya.
Nike Air Swift (1994)
Getty Images/NBAE/Nathaniel S. Butler
Chicago Bulls mengejar gelar keempat berturut-turut di tahun itu. Tantangan lebih berat tampak karena MJ memilih pensiun dini. Kinerja Pippen diharapkan bisa merealisasikan cita-cita tersebut. Akan tetapi,mereka gagal di babak Eastern Conference setelah gagal membendung Patrick Ewing dan rekannya di New York Knicks. Meski begitu, momen Pippen melayangkan dunk melewati Ewing di gim keenam layak diingat. Ia melakukannya memakai Air Swift.
Baca juga: Lima Sepatu Terbaik Scottie Pippen Sepanjang Karir
Nike Air Max Uptempo (1995)
Getty Images/NBAE/Scott Cunningham
Pippen jadi pemain yang berkontribusi dalam mempopulerkan bantalan udara di kancah basket. Hal itu ia maksimalkan ketika mendapat tugas untuk memakai Air Max Uptempo. Laga NBA All-Star yang diadakan di San Antonio dijadikan sebagai momentum perkenalan. Bantalan udara yang dibuat memanjang di sekujur sol samping jadi kunci andalan Nike dalam memasarkan siluet pertama untuk lini Uptempo ini.
Nike Air More Uptempo (1996)
Getty Images/NBAE/Andrew D. Barnstein
Sepatu ini boleh jadi adalah yang paling populer dari semua sepatu yang pernah dipakai Pippen. Supreme pernah memakainya sebagai siluet dasar kolaborasi mereka dengan Nike. Si Contreng menyebutnya sebagai sepatu dengan tulisan “AIR” terbesar yang pernah mereka buat. Pippen memakainya kala Bulls membukukan rekor 72-10 dan Olimpiade 1996.
Nike Air Pippen (1997)
Getty Images/NBAE/Fernando Medina
Pippen mendaku sangat bahagia saat Nike akhirnya merampungkan desain sepatu khususnya. Ia sudah menunggu momentum ini sejak bergabung dengan Nike. “Saya bertahun-tahun menyaksikan Michael Jordan dengan sepatunya hingga momentum ini akhirnya tiba. Selama menunggu, saya selalu berkata bahwa ada saya di sini yang juga bermain gemilang,” ceritanya saat tampil untuk ESPN pada akhir 2018 silam.
Nike Air Pippen 2 (1998)
Getty Images/NBAE/Glenn James
Laiknya Air Jordan 13 yang terinspirasi Ferrari, desain Air Pippen 2 terinspirasi dari mobil. Kali ini, Aaron Cooper selaku desainer mengambil ide desain dari Mercury Cougar Coupe produksi 1951. Ornamen metalik pada sisi samping sepatu terinspirasi dari desain grill mobil yang lekat dengan gangster itu. Dalam wawancara dengan Nice Kicks pada pada 2015, Cooper mendaku bahwa Pippen menyukai konsep ini bahkan sebelum ia melihat sampelnya.
Foto Header: Nathaniel S. Butler/NBAE/Getty Images