Sebelum mengikuti NBA Draft, pemain-pemain NBA biasanya melalui proses wawancara dulu. Begitu pun dengan angkatan 2006. Rajon Rondo, yang terpilih oleh Phoenix Suns, misalnya, sempat diwawancarai Danny Ainge.

Ainge adalah manajer umum Celtics. Ia sudah masuk ke jajaran eksekutif tim sejak 2003 silam. Pada 2006, ia bertugas mewawancarai Rondo sebagai calon pemain mereka. Kebetulan Celtics dan Suns sepakat untuk menukar sang pemain.

Ainge mengatakan bahwa wawancara itu telah menjadi bagian vital dari proses perekrutan. Ia tidak bisa merekrut Rondo tanpa melihat matanya. Ainge ingin sepenuhnya yakin kepada pemain yang akan direkrut.

Merekrut pemain kadang-kadang memang sulit. Namun, proses pra-draft seperti wawancara membantu tim untuk memastikan incarannya. Mereka bisa mengetahui karakter dan etos kerja pemain dari sana.

“Mari kita gunakan Rajon Rondo sebagai contoh. Seandainya saya tidak bisa bertemu dengannya dan menatap matanya, saya mungkin tidak akan memilihnya,” kata Ainge seperti dikutip Yahoo! Sports. “Pada saat yang sama, kami memilih Avery Bradley tanpa uji coba.”

Rondo sendiri kemudian menjelma salah satu bintang Celtics. Ia membantu tim menjadi juara pada 2008. Prestasinya juga bukan main-main. Rondo pernah masuk ke jajaran All-Star empat kali beruntun pada 2010—2013.

Rondo berperan sebagai garda utama. Ia merupakan penyedia asis terbaik Celtics tempo dulu. Sekarang, Rondo sudah tidak bersama mereka. Setelah berpindah-pindah tim, ia berlabuh ke pangkuang Los Angeles Lakers.

Rondo dan Lakers berhasil menembus playoff pada 2019-2020 ini. Sayangnya, pandemi Covid-19 mengacaukan segalanya. NBA ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan. Pertandingan-pertandingan ditangguhkan sementara fasilitas-fasilitas tim dibekukan.

Kini, semua orang harap-harap cemas. Mereka menunggu Covid-19 reda, baru bisa menyambut kembali segalanya. NBA berusaha untuk kembali menggelar pertandingan. (GNP)

Foto: NBA

Komentar