Chicago Bulls era Michael Jordan pada musim 1995-1996 berhasil mengejutkan seluruh pecinta NBA usai meraup 72 kemenangan dari 82 gim. Catatan tersebut sempat diperkirakan banyak pihak akan bertahan abadi sebelum akhirnya Golden State Warriors melewati rekor itu pada musim 2015-2016. Berbekal gelar juara di musim sebelumnya, Warriors menutup musim reguler 2015-2016 dengan rekor menang-kalah (73-9).
Warriors memang benar-benar tampil tanpa celah di musim reguler tersebut. Stephen Curry, Klay Thompson, Harrison Barnes, Draymond Green, Andrew Bogut, Shaun Livingston, dan Andre Iguodala jadi deretan nama yang tidak bisa lepas dari rekor apik tersebut. Catatan apik tersebut membuat mereka masuk dalam jajaran tim terbaik sepanjang sejarah NBA.
Sayangnya, Warriors gagal mengikuti jejak Bulls yang kala itu menutup musim sebagai juara. Warriors harus menyerah (3-4) dari Cleveland Cavaliers meski sempat unggul (3-1). Adalah blok LeBron James dan tripoin Kyrie Irving yang menjadi dua aksi kunci di cerita bersejarah Cavaliers tersebut.
Namun, opini menarik justru muncul dari mulut salah satu penggawa kunci Warriors, Draymond Green, Rabu, 22 April 2020, waktu setempat. Dalam siniar ESPN, Draymond cukup percaya diri bahwa meski tim 205-2016 Warriors mencatatkan sejarah NBA, tim itu masih akan kalah dari Warriors versi 2017-2018. “Jujur, tim kami 2017-2018 mungkin akan mengalahkan tim 2015-2016 dengan selisih skor 20 sampai 25 poin,” ujar Draymond.
Ucapan ini cukup mengagetkan mengingat Warriors 2017-2018 memiliki catatan kemenangan terendah sejak mereka jadi juara NBA 2015. Warriors 2017-2018 hanya meraih rekor menang-kalah (58-24). Sementara untuk keseluruhan, dalam lima kali perjalanan mereka ke final secara beruntun, Warriors 2018-2019 adalah tim dengan kemenangan terendah berselisih satu kemenangan (57-25).
“Warriors 2017-2018 adalah tim yang jauh lebih bagus dari tahun-tahun lainnya. Kami memiliki talenta yang lebih bagus dan jika kami fokus, kami adalah tim yang paling bagus. Akan tetapi, pada 2015-2016, kami adalah tim yang selalu fokus setiap saat. Hal itulah yang membuat kami hanya kalah sembilan kali. Sedangkan dengan tim 2017-2018, kami seringnya meremehkan lawan sehingga kehilangan banyak pertandingan,” sambung Draymond.
Perbedaan besar lainnya dalam tim itu menurut Draymond adalah keberadaan Kevin Durant. Draymond tak menampik, Kevin membawa perbedaan besar dalam Warriors dan membuat tim ini semakin dominan. “Kevin datang pada 2017 dan kami memulai musim berusaha untuk mencari koneksi terbaik kami, kami berusaha memahami permainan kami. Hal itu membuat kami kehilangan banyak kemenangan dan datang dari 73 kemenangan di musim sebelumnya, jelas kami tak bisa mengulang hal itu.”
“Sementara di 2018, pemahaman kami sudah sangat bagus. Sayangnya, kami datang sebagai juara bertahan yang sekali lagi membuat kami meremehkan banyak tim. Kami tahu, kami tidak akan terkalahkan, dan hal itu membuat kami tak menjalani musim reguler dengan serius.”
“Pada 2018, benar-benar ada gim yang di mana kami sudah berkomitmen untuk fokus dan akhirnya kami menang dengan selisih 30 poin. Namun, komitmen tersebut tak berjalan sepanjang musim. Ada masa di mana kami hanya datang, tanpa semangat menang, tapi kami tetap pulang dengan kemenangan karena tim kami memang lebih bagus,” lanjut pemain bernomor punggung 23 tersebut.
“Hal ini sangat berbeda dengan tim 2015-2016 di mana kami harus memperjuangkan segalanya dengan komitmen penuh sepanjang waktu. Banyak pihak yang maish meragukan kami kala itu, jadi kami perlu membuktikan kepada mereka. Benar-benar berbeda dari musim 2017-2018 yang mana semua orang sudah tahu kami adalah tim bagus dan tak perlu berjuang serius. Namun, sekali lagi, tim 2017-2018 adalah tim yang jauh lebih bagus dari musim 2015-2016,” pungkasnya.(DRMK)
Foto: NBA