Derrick Michael Xzavierro adalah pemain muda yang dipanggil Timnas Indonesia untuk Turnamen Kualifikasi Piala Asia FIBA 2021 (FIBA Asia Cup 2021 Qualifiers). Derrick dan M. Arighi Hadran Noor bergabung setelah Lester Prosper dan Brandon Jawato tidak selesai proses naturalisasinya. Meski sudah menembus tim senior, Derrick memang masih perlu banyak belajar.

Pemain berusia 16 tahun ini dianggap sebagai salah satu aset berharga bagi basket Indonesia. Tingginya sudah mencapai 2,01 meter. Olahraga basket juga sudah jadi pilihan pemain berdarah campuran Kamerun-Indonesia itu. Pada hari-hari terakhir sebelum laga kualifikasi Piala Asia FIBA 2021, 23 dan 25 Februari lalu, timnas kekurangan pemain. Ini karena proses naturalisasi Prosper dan Jawato belum selesai. Keduanya tidak bisa dimainkan saat menghadapi Korea Selatan dan Filipina, di Britama Arena, Jakarta.

"Kenapa saya yang dipanggil?" katanya. "Saya kira hanya untuk latihan saja. Sama seperti beberapa waktu lalu. Ternyata malah benar-benar turun di pertandingan bersama tim senior."

Pengalaman bertanding di beberapa turnamen internasional, seperti ASEAN School Games 2019 memang sudah dikantungi Derrick. Tetapi untuk timnas senior belum pernah sama sekali. Bahkan Derrick bisa bermain saat Indonesia menghadapi Korea Selatan. Ia menggantikan Vincent Rivaldi Kosasih saat laga tersisa dua menit. Namun saat Indonesia berhadapan dengan Filipina, Derrick tidak dimainkan.

"Dimainkan atau tidak, itu terserah pelatih. Tetapi bagi saya, senang sekali. Sebab selama ini saya sudah menyimpan keinginan latihan bersama pemain timnas senior," kata Derrick.

Setelah tampil di jendela (window) pertama kualifikasi Piala Asia FIBA 2021, Derrick merasa banyak sekali ilmu basket yang belum dipelajari. Namun setidaknya, bersama timnas senior ia bisa menaikkan kepercayaan dirinya. Ditambah lagi, pemain-pemain senior memberi arahan saat latihan.

"Ketika bersama mereka (pemain timnas senior), saya bisa berbincang-bincang tentang basket. Saya belajar fundamental yang baik, cara bermain yang pintar, dan yang paling penting, ketika gerakan saya salah, mereka yang mengoreksi," ujarnya.

Program memasukkan pemain muda ke timnas senior memang sudah jadi rencana jangka panjang PP Perbasi. Tujuan utamanya adalah percepatan prestasi basket Indonesia sebelum gelaran Piala Dunia Basket (FIBA World Cup) 2023 mendatang. Sebelumnya, PP Perbasi juga sempat membuat timnas U18 pada tahun 2019 lalu. Mereka dinamakan Kalila-Indonesia Warriors, dan bermain di sela-sela laga IBL 2018-2019. Program tersebut sekarang tidak ada, digantikan dengan Indonesia Patriots. Sebuah tim yang berisi pemain timnas dan ikut di IBL 2020.

Derrick sebelumnya sudah pernah masuk seleksi timnas Indonesia senior. Saat itu, masih dipimpin oleh Kepala Pelatih Wahyu Widayat Jati. Tepatnya, sebelum timnas Indonesia ikut William Jones Cup 2019 (12-21 Juli 2019). Tetapi Derrick akhirnya tidak ikut ke Taiwan. Derrick kini menikmati prosesnya saja. Dia tetap rajin berlatih, memperbaiki diri, dan menambah kemampuan bermain basket. Sembari menunggu panggilan dari timnas
Indonesia. (tor)

Foto: FIBA

Komentar