IBL memutuskan untuk menunda kompetisi musim 2020 karena Covid-19. Louvre Surabaya pun membubarkan tim sementara. Mereka memulangkan pemain-pemainnya untuk bertemu keluarga masing-masing.
Meski begitu, pemain-pemain Louvre masih punya kegiatan. Baik kegiatan individu maupun tim. Galank Gunawan, senter, misalnya, banyak berkegiatan di rumah.
Selama hiatus, Galank mengaku bahwa dirinya hampir tiap hari berlatih. Bahkan, beberapa kali mengikuti panggilan video untuk melakukannya bersama pemain Louvre lainnya. Para pelatih biasanya juga ikut. Hal itu sempat diakui Dimaz Muharri saat Instagram Live di akun Mainbasket bareng KFC.
“Ya, paling diimbangi dengan banyak cardio, seperti jogging dan sepedaan,” tambah Galank.
Galank dkk. berusaha untuk tetap di rumah bukan tanpa alasan. Mereka ingin membantu meminimalisasi penyebaran Covid-19. Sebab, virus corona (SARS-CoV-2) yang menyebabkan penyakit itu sudah merajalela ke seluruh dunia. Galank sampai menutup beberapa bisnisnya. Salah satunya usaha rumah singgah.
“Iya, demi membantu pencegahan corona, sementara saya close reservasi sampai situasi kondusif lagi,” kata Galank.
Sementara itu, lini busana milik Galank masih beroperasi secara daring. Mereka memang menutup toko. Namun, tetap menjual pernak-pernik, sebab Galank berusaha memfokuskan barang dagangannya ke sana.
Selain bisnis yang sudah ada, Galank juga punya proyek. Ia sedang membangun vila. Sesekali memantau prosesnya dengan cara yang aman.
“Beberapa hari sekali memantau ke lokasi, tapi memantau agak jauh saja,” kata Galank lagi.
Akibat Covid-19 dan hiatusnya IBL sejak Maret lalu, Galank merasa rindu dengan bola basket. Sudah sebulan ia tidak bermain. IBL rencananya akan melanjutkan kompetisi bila memungkinkan.
Untuk sementara, semuanya diimbau agar tetap di rumah dulu. Galank juga berpesan agar mengikuti saran dari pemerintah. Jangan lupa untuk cuci tangan, bersihkan rumah, jaga pola makan, olahraga, dan istirahat yang cukup. (GNP)
Foto: Hari Purwanto