Josh Green baru masuk University of Arizona pada 2019. Namun, ia sudah mau keluar lagi pada 2020 ini. Green memutuskan untuk ikut NBA Draft 2020.

Green disebut-sebut sebagai salah satu pemain sayap potensial. Dengan bentuk tubuhnya saat ini, ia atletis. Green juga mampu menahan berbagai posisi dan menembak tripoin.

“Sementara saya tahu masih banyak yang harus saya pelajari, saya merasa seolah-olah waktu saya di University of Arizona telah membantu saya mempersiapkan diri untuk mengambil langkah berikutnya demi mencapai salah satu tujuan saya mencapai NBA,” kata Green kepada ESPN.

Green merupakan pemain asal Australia. Ia berada di peringkat 21 dalam daftar prospek ESPN. Green mencetak rata-rata 11,9 poin, 4,6 rebound, 2,6 asis, dan 1,5 steal pada tahun pertamanya bersama Arizona. Ia memasukkan sekiranya 36 persen tembakan dari belakang garis busur besar.

Green mengakhiri musim dengan catatan kuat, membukukan 19 poin, 4 rebound, 3 asis, dan 2 steal melawan Washington di turnamen Pac-12. Saat itu, pertandingan disaksikan sejumlah manajer umum NBA. Pertandingan itu sekaligus menjadi salah satu pertandingan terakhir sebelum NCAA membatalkan turnamen karena pandemi Covid-19.

Selain Green, Nico Mannion juga telah mendeklarasikan diri mengikuti NBA Draft tahun ini. Itu artinya, Arizona berpotensi kehilangan pemain-pemain mudanya. Green dan Mannion merupakan bakat-bakat baru mereka tahun ini.

Green sendiri merupakan pemain yang lahir dari keluarga yang menyukai bola basket. Kedua orang tuanya bermain sebagai pemain profesional di Australia. Kakaknya kuliah di University of Nevada, Las Vegas (UNVL). Green mendapat panggilan dari tim nasional Australia saat Kualifikasi Piala Dunia pada usia 17 tahun. Ia bisa saja kembali dipanggil dan melakukan debut pada Olimpiade 2020, yang rupanya ditunda karena Covid-19 juga.

Akibat pandemi, semua kompetisi olahraga memang ditunda bahkan dibatalkan. Green sampai pulang ke Australia karena kegiatannya dihentikan sementara. Namun, tetap berlatih untuk menjaga kebugaran.

“Saat ini, saya ada di rumah, menikmati waktu bersama keluarga,” kata Green. “Soal bola basket, saya mengontrol apa yang bisa dikontrol saja. Misalnya dengan lari, latihan bersama pelatih, mengangkat beban di rumah dan terus merawat tubuh saya. Rasanya kecewa karena turnamen harus berakhir seperti ini, tetapi setelah beberapa hari istirahat, saya siap mengejar hal lain.”

Green akan bersiap untuk NBA Draft. Pesaing-pesaingnya juga begitu. Mereka satu per satu mendeklarasikan diri mengikuti salah satu jalur masuk ke liga profesional bergengsi itu. Green akan berusaha. (GNP)

Foto: University of Arizona

Komentar