Pamor Duke University sebagai salah satu kampus basket terbaik di Amerika Serikat tak perlu diragukan lagi. Catatan lima kali gelar juara sepanjang sejarah NCAA menempatkan Duke sebagai kampus keempat peraih gelar terbanyak. Mereka hany kalah dari University of California Los Angeles (UCLA), University of Kentucky, dan University of North Carolina. UCLA meraih 11 gelar juara, Kentucky delapan, sedangkan North Carolina enam gelar juara.
Seiring dengan gelar yang didapat, Duke juga memiliki sumbangsih besar untuk NBA. Pemain-pemain yang berasal dari kampus yang identik dengan warna biru tersebut bertebaran di NBA. Pilihan pertama NBA Draft 2019, Zion Williamson adalah bintang NBA terbaru yang merupakan alumnus dari Duke. Zion datang bersama dua kompatriotnya, R.J. Barrett dan Cam Reddish. Di angkatan yang lebih lama, ada juga nama Jayson Tatum, Kyrie Irving, Brandon Ingram, Jabari Parker, hingga J.J. Redick.
Di NBA Draft 2020, Tre Jones jadi pemain Duke pertama yang mengumumkan keikutsertaannya. Jones sebenarnya satu angkatan dengan Zion, Barrett, dan Reddish, tetapi ia memutuskan untuk terjun ke NBA Draft baru di tahun ini. Setelah Tre, senter Duke, Vernon Carey Jr. menyusul langkahnya.
Terbaru, pemain ketiga Duke yang mendeklarasikan kesiapannya untuk NBA Draft 2020 adalah Cassius Stanley. Pengumuman ini ia buat melalui akun Twitter pribadinya. Selain memberikan pengumuman partisipasinya untuk NBA Draft 2020, Cassius tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Duke dan seluruh jajaran timnya atas kerbersamaan mereka dalam satu tahun terakhir.
“Sebuah kebahagiaan untuk saya melatih Cassius musim ini,” ujar Mike Krzyzeweski, Kepala Pelatih Duke, menyikapi pengumuman Cassius. “Saya ingin mengucapkan selamat kepadanya dan seluruh keluarganya atas keputusan ini. Saya telah melihat Cassius tumbuh sebgai pemain dan pribadi yang hebat di Duke dan saya tidak sabar melihat pertumbuhan kariernya di level yang lebih tinggi.”
“Setiap tim NBA akan beruntun jika memilihnya di malam draft. Mereka akan mendapatkan pemuda yang sangat dewasa yang tak hanya memiliki bakat sebagai atlet melainkan juga memiliki jiwa kepemimpinan tinggi yang selalu menginginkan yang terbaik untuk dirinya dan tim yang ia bela,” tutup pelatih yang akrab disapa Coach K tersebut.
Cassius memang dikenal sebagai pemain dengan atletisme luar biasa. Atletisme ini ia gunakan untuk menusuk ke area kunci dan melakukan gerakan bertahan yang baik. Secara statistik, dalam 29 gim yang ia mainkan, pemain berusia 20 tahun ini menyumbang 12,5 poin, 4,9 rebound, 1,0 asis, 0,7 steal, dan 0,7 blok per gim. Akurasi tripoinnya menyentuh angka 36 persen. Akan tetapi, ia rata-rata hanya melepaskan tiga tripoin per gim. Akurasi tembakan gratis Cassius berada di angka 73 persen dan secara statistik lanjutan, efektivitas tembakannya (eFG%) 53 persen sedangkan produktivitas tembakan (TS%) 59 persen.
ESPN sendiri memprediksi Cassius akan terpilih di putaran kedua NBA Draft 2020. Pun begitu, jika ada tim yang membutuhkan garda atletis dengan kemampuan bertahan yang baik, bukan tidak mungkin ia akan terpilih di urutan-urutan terakhir putaran pertama NBA Draft 2020. (DRMK)
Foto: NBA