Bersama dengan David Seagers, Gary Jacobs Jr. jadi pemain asing yang pernah berlaga di empat musim Indonesian Basketball League (IBL). Keduanya berlaga di setiap musim IBL sejak liga memutuskan menggunakan jasa pemain asing. Namun, nasib berbeda dialami keduanya musim ini. David dicoret oleh Bank BPD DIY Bima Perkasa sementara Gary terus menjadi andalan Satria Muda Pertamina Jakarta.

Meski sudah berlaga empat musim di IBL, Gary masih menjadi salah satu pemain yang paling susah dibendung. Dalam 13 gim musim ini, Gary mencetak rataan 20,2 poin, 7,5 rebound, 5,4 asis, dan 2,0 steal per gim. Gary bisa dibilang pemain paling komplet di IBL musim ini, baik saat menyerang atau bertahan.

“Saya rasa semua ini membuktikan bahwa apa yang saya kerjakan di jeda musim benar-benar berhasil. Setiap jeda musim, saya terus memperbaiki permainan saya supaya saya bisa menghadapi musim baru dengan senjata baru. Namun, kunci utamanya adalah selalu percaya pada diri saya. Bermain buruk atau baik, saya terus percaya pada diri saya,” cerita Gary.

Memimpin tim muda Satria Muda yang juga memiliki kepala pelatih baru membuat peran Gary sebagai pemimpin tim semakin kentara. Motivasinya untuk membawa Satria Muda melangkah sejauh mungkin hingga pulang dengan gelar juara menjadi alasan utama mengapa ia bisa bermain selama 36,3 menit per gim. Ia jadi pemain kedua di liga dengan menit bermain terbanyak, hanya kalah dari Dior Lowhorn.

“Saya tidak peduli apa-apa selain gelar juara. Ini sudah musim keempat saya, saya tidak perlu membuktikan apa-apa lagi, saya hanya ingin gelar juara. Namun, bisa Anda lihat, tim kami mengalami banyak naik-turun musim ini dan itu adalah hal yang sangat alami. Kami punya banyak sekali pemain muda yang berusaha mencari karakter dan chemistry bermain. Kami terus menunjukkan peningkatan, kami membangun skuat yang baik, dan saya siap bertempur kapan saja dengan tim ini,” lanjutnya.

“Untuk pelatih, saya sangat senang dilatih oleh Milos Pejic. Kami sendiri memiliki banyak kesamaan dan juga perbedaan, tapi ia tahu betul apa yang ia bicarakan. Ia membuat saya menjadi semakin baik, ia membuat tim ini semakin baik, dan tentunya saya harap ia bisa membantu basket Indonesia menjadi lebih baik,” tutup pemain berusia 28 tahun ini.

Keinginan Gary untuk segera mendapatkan gelar harus tertunda. Seiring dengan pandemi virus corona yang menyerang hampir seluruh dunia, IBL pun memutuskan menunda musim 2020 sampai waktu yang ditentukan. Gary dan dua pemain asing Satria Muda lainnya sudah sama-sama pulang ke Amerika Serikat, tak lama setelah IBL resmi menunda musim.

Foto: Hariyanto

 

Komentar