Sebagian orang hanya bisa bermimpi menjadi pemain pro. Sebagian lainnya berusaha mewujudkannya. Begitulah dunia, ada banyak ragam jalan pikir manusia.

Aimee Tampu Francienne, siswi SMAN 4 Yogyakarta (Patbhe), boleh jadi yang kedua. Ia tidak ingin bermimpi saja. Namun, meniti arahnya sendiri untuk menjadi seorang pro. Ia melakukannya.

Dara kelas 12 SMA itu sudah bermain bola basket sejak SMP. Pada dasarnya, ia memang suka olahraga. Bahkan, menekuni bela diri seperti pencak silat, karate, dan tae kwon do. Hatinya baru berlabuh pada bola basket sejak ikut JRBL.

Aimee kemudian lanjut bermain bola basket. Ia bergabung dengan tim sekolah Patbhe. Mengikuti Honda DBL sejak kelas 11. Saat itu, ia langsung terpilih sebagai pemain Honda DBL All-Star 2018 yang berangkat ke Amerika Serikat.

Pengalaman ke Negeri Paman Sam membuatnya semakin percaya diri. Pada 2019 ini, ia merasakan perubahan itu. Meski tumbang di Fantastic Four Honda DBL 2019 D.I. Yogyakarta Series, Aimee bersyukur dirinya bisa membantu tim.

“Menurutku, satu musim ini puas walaupun memang kurang banyak mainnya. Untuk latihan tahun ini, berasa puas. Mungkin ini yang terbaik untuk kami,” ungkap Aimee merespon perasaannya kalah di empat besar.

Meski Patbhe gagal jadi juara, Aimee kembali terpilih sebagai All-Star. Ia berhak ke Amerika Serikat lagi. Menimba ilmu sekaligus pengalaman dari tempat kelahiran bola basket. Aimee senang karena dengan begitu dirinya bisa jadi lebih baik.

“Aku ingin sekali jadi pemain profesional. Nah, begitu tahu latihan apa saja yang bakal aku dapatkan di Amerika, wah, senang banget,” ujar Aimee. “Bersyukur bisa latihan sama skill trainer-nya NBA. Turnamennya juga berkelas. Senang banget, deh.”

Selain berlatih, Aimee juga sempat mengikut turnamen di Amerika Serikat. Ia bahkan berhasil menjadi juara. Padahal tahun sebelumnya ke final pun tidak. Ini sebuah peningkatan baginya.

Semakin banyak ilmu dan pengalaman, jalan Aimee ke pro seolah semakin terbuka. Setelah ini, ia ingin melanjutkan perjalanan. Setidaknya dengan kuliah terlebih dahulu. Kalau bukan di Yogyakarta, Aimee ingin tinggal di Surabaya. Kuliah sambil terus bermain bola basket.

Kebetulan Surabaya juga punya tim putri berprestasi seperti Surabaya Fever. Meski vakum di kancah kompetisi nasional, Fever masih membina pemain-pemain. Aimee tertarik untuk ke sana seandainya ada tempat terbuka. (GNP)

Foto: Dika Kawengian

Komentar