Keputusan ASEAN Basketball League (ABL) menghentikan musim 2019-2020 beberapa waktu lalu menimbulkan banyak pertanyaan. Sebuah surat pengumuman resmi yang mereka keluarkan cukup membuat ambigu dengan langkah apa yang sebenarnya mereka ambil. Apakah ABL menunda dan nantinya akan lanjut kembali, atau sepenuhnya menghentikan musim kompetisi.
Namun, keputusan Mono Vampire Thailand mundur dari ABL 2019-2020 rasanya memperjelas langkah ABL. Tidak mungkin rasanya ABL akan melanjutkan liga dengan salah satu pesertanya mengundurkan diri. Di sisi lain, seluruh tim ABL juga sudah memulangkan pemain asing mereka (selama tidak ada kendala penerbangan) yang juga memperjelas kelanjutan liga ini.
Salah satu hal yang semakin mempertegas berhentinya ABL musim 2019-2020 adalah kabar kepindahan bintang Fubon Braves, O.J. Mayo. CGTN, sebuah media dari Cina menyebutkan bahwa Mayo telah berada di Shenyang, Cina, per Minggu, 29 Maret 2020, untuk bergabung dengan tim peserta Chinese Basketball Association (CBA), Liaoning Flying Leopards.
Mayo akan menjadi pemain asing ketiga Leopards menyusul dua eks NBA lainnya, Lance Stephenson dan Brandon Bass. Selayaknya Mayo, Stephenson dan Bass juga memiliki jam terbang tinggi di NBA. Bahkan, Stephenson masih menajdi bagian dari Los Angeles Lakers musim lalu. Sementara Bass terkenal sebagai salah satu bigman konvensional yang sudah melanglang buana di tim-tim NBA seperti Lakers, Boston Celtics, dan Orlando Magic.
CBA sendiri memperbolehkan setiap tim memiliki maksimal empat pemain asing. Namun, hanya dua di antaranya yang boleh berada di atas lapangan dalam waktu bersamaan. Aturan ini sendiri nantinya akan berubah pada musim 2020-2021 dengan hanya boleh satu pemain asing di atas lapangan. Perubahan ini merujuk pada kegagalan total Cina di Piala Dunia FIBA 2019.
Mayo membantu Braves meraih sembilan kemenangan dari 17 gim ABL. Mereka duduk di peringkat lima sebelum ABL memutuskan berhenti. Tampil di seluruh gim tersebut, Mayo mengemas 22,0 poin, 4,7 rebound, dan 4,4 asis per gim. Ia jadi top skor tim dengan catatan tersebut.
CBA sendiri sudah berencana akan kembali memainkan musim mereka dalam waktu dekat dengan beberapa persyaratan yang direncanakan. Dua persyaratan di antaranya adalah dengan melakukan pertandingan hanya di satu wilayah yang memiliki temperatur hangat serta mengumpulkan semua pemain hingga ofisial di area yang sama. Namun sepertinya, niat tersebut akan sedikit tertunda usai pemerintah Cina menyarankan CBA dan seluruh acara besar untuk baru memulai kembali agenda mereka pada bulan Mei. (DRMK)
Foto: ABL