Legenda New York Knicks, Patrick Ewing, mengembangkan sebuah lini sepatu yang dinamai Ewing Athletics. Siluet andalannya adalah Ewing 33 Hi yang sudah ia gunakan sejak 1989. Sempat vakum beberapa tahun, ia memutuskan kembali ke kancah sneaker basket pada 2012. Lalu, delapan tahun kemudian, ia baru merilis seri baru yang dinamai Ewing 33 Hi 2.0.
Bagi para penikmat sneaker basket Kota New York yang hidup di era 1990-an, Ewing Athletics boleh jadi adalah salah satu sepatu yang wajib dimiliki. Hal itu tak lain karena loyalitas Sang pemain. Kontribusinya untuk tim membawanya ke dalam popularitas meski tak pernah mengantarkan Knicks angkat trofi. Meski begitu, Ia tetap dianggap sebagai legenda karena membela Knicks selama 15 tahun. Seragamnya bernomor 33 pun sudah dipensiunkan.
Patrick Ewing (nomor 6) pada 1992. Ia anggota "The Dream Team" tim nasional AS untuk Olimpiade Barcelona bersama Magic Johnson, Larry Bird, & Michael Jordan.
Patrick memulai karir profesional melalui NBA Draft 1985 setelah mengantarkan Georgetown Hoyas menjuarai NCAA. Ia dianggap sebagai pemain kunci. Merek-merek besar memprediksi bahwa Pat, sapaan akrab Ewing, akan jadi bintang besar. Adidas harus bergerak mencari pesaing Michael Jordan yang setahun sebelumnya telah bergabung dengan Nike. Pat dianggap bintang yang bisa menggoyang dominasi MJ.
Ewing hanya bertahan tiga musim dengan Si Tiga Garis meski sudah punya sepatu khusus bernama adidas Attitude Hi. Pat dengan agen pribadinya bernama David Falk merumuskan sepatu yang dikreasikan sendiri. Pada 1988, lahirlah Ewing Athletics. Next Sports adalah firma distribusi produk yang digandeng untuk memasarkannya ke penjuru Negeri Paman Sam.
Siluet paling terkenalnya adalah Ewing 33 Hi. Tupac Shakur dan Kriss Kross adalah rapper yang turut mempopulerkannya. Di kancah film, Aktor Joe Pesci menampilkan sepatu ini hampir di semua adegan yang ia bintangi di film “My Cousin Vinny” yang dipublikasikan pada 1992. Lawan acting Pesci, Marisa Tomei, meraih Academy Awards. Penilaian film ini juga baik. Rotten Tomatoes memberikan angka 86%.
Dipakai pemain NBA juga merambah di kancah hiburan membuat Ewing 33 Hi dikenal masyarakat luas. Penjualannya mencapai AS$40 juta pada awal 1990-an melansir laman Sports Business Journal.
Pat memakai Ewing Athletics 33 Hi "Knicks Home".
Akan tetapi, terjadi ketegangan antara Patrick Ewing dan Next Sports pada 1995. Saling sikut di kancah bisnis ini bahkan sampai ke meja pengadilan. Dampaknya pun besar. Pada 1996, Pat memutuskan menutup Ewing Athletics. Ia kemudian berfokus pada karir basketnya di NBA hingga pensiun pada 2002 kala memperkuat Orlando Magic.
Patrick Ewing dan David Falk menemukan rekanan baru pada 2011, yaitu GPF Footwear milik pebisnis David Goldberg. Ketiganya kemudian memutuskan membangkitkan lagi Ewing Athletics per Agustus 2012 dengan mengandalkan siluet Ewing 33 Hi. Sesekali mereka menjual versi kerah rendah yang dinamai Ewing 33 Low Serapannya sangat bagus di Kota New York. Sejak itu, berbagai macam edisi 33 Hi dirilis secara terbatas dengan pemasaran berpusat di sana.
Setelah delapan tahun hanya berfokus pada satu siluet, Ewing Athletics muncul dengan model baru. Yaitu sepatu dengan basis 33 Hi dengan modifikasi modern.
Perubahan paling terlihat pada bagian atasnya yang sudah tidak lagi memuat kulit laiknya 33 Hi versi 1990-an. Pemilihan selembar nilon besar dengan minimalisasi jahitan ditampilkan. Ini bermanfaat untuk mengurangi bobot. Pemakaian bahan kulit hanya pada bagian pelindung jari dan tumit. Bagian lidah pun telah dibuat menggunakan nilon rajut (mesh) yang dilapisi busa. Fitur tali tambahan Velcro masih disematkan dengan bahan nilon yang ringan.
Bantalan memuat pengembangan sol EVA. Karet bermotif disematkan pada solnya guna memberikan kekesatan. Meski menembak pasar gaya hidup, sekilas 33 Hi 2.0 tampak layak dipakai bermain basket.
Naik-turun perjalanan Ewing Athletics cukup menarik untuk disimak. Perilisan siluet baru ini bisa jadi adalah momentum bahwa Patrick Ewing serius menekuni bisnis sepatu dengan konsep retro basketball sneaker. Meski tak sebesar Nike, adidas, atau Puma, Ewing Athletics layak diperhitungkan sebagai salah satu merek sepatu yang menghiasi kancah perbasketan NBA.
Foto: Noah Goldowitz untuk Ewing Athletics, situs pembelian Ewing Athletics