Prestasi yang tak kunjung membaik dan banyaknya permasalah non-teknis membuat banyak penggemar New York Knicks mulai putus asa dengan tim mereka. Desakan revolusi di banyak bagian dari tim mulai disuarakan. Untuk presiden tim, baru saja ada pergantian seiring masuknya Leon Rose. Pun begitu, sejarah panjang Knicks sebagai salah satu tim besar NBA membuat para penggemarnya terus meminta perubahan cepat.
Beberapa media lokal bahkan menyebut bahwa segelintir kelompok penggemar Knicks mulai putus asa dengan skuat yang dimiliki tim ini. Lebih lagi pada salah satu pemain yang mereka anggap gagal berkembang, Kevin Knox. Sifat putus asa ini memang wajar mengingat Knox mengalami penurunan permainan secara statistik di musim keduanya ini.
Musim lalu, dalam 75 gim, Knox menyumbang 12,8 poin dan 4,5 rebound dengan akurasi tembakan (FG%) 37 persen. Ia rata-rata bermain 28,8 menit per gim musim lalu. Musim ini, ia sudah tampil 65 kali dan catatannya turun di angka 6,4 poin dan 2,8 rebound per gim, Menit bermainnya lebih rendah dari musim lalu dengan 17,9 menit per gim. Akurasinya juga turun di angka 36 persen.
Melihat kondisi ini, salah satu pelatih legendaris di level kampus Amerika Serikat, John Calipari, angkat bicara. Calipari sendiri adalah pelatih dari University of Kentucky yang merupakan almamater Knox dua tahun lalu. Ya, Calipari pernah menangani Knox semasa di kampus. Calipari lantas mengingatkan para penggemar dan juga manajemen Knicks untuk bersabar dan tidak gegabah melepas Knox ke tim lain.
“Knox adalah salah satu pemain terbaik yang saya miliki. Ia pekerja keras, saya rasa tidak ada yang bekerja sekeras dia. Ia juga datang dari keluarga yang sangat baik. Semuanya memang butuh proses,” buka Calipari dilansir SNY TV.
“Apa yang tidak ingin Anda lakukan dan yang sudah banyak terjadi di liga adalah untuk menyerah atas para pemain muda, menyerah terlalu dini. Lalu, tak lama kemudian, pemain yang Anda lepaskan sudah berkembang menjadi pemain yang luar biasa. Pernyataan menggunakan “seandaianya” akan terus bermunculan setelah itu,” lanjutnya.
“Pemain muda akan selalu butuh waktu untuk berkembang, terutama jika mereka memiliki postur besar. Dengan postur serta atletisme yang dimiliki Knox, dan kemampuannya, banyak yang berharap kepadanya dalam waktu singkat. Di sisi lain, jika Anda adalah pemain yang tinggi, tidak cukup cepat, tapi mempunyai tembakan bagus, Anda bisa cukup memuaskan penggemar. Kemampuan menembak jarak jauh kini jadi komoditi penting di NBA, tapi saya yakin Knox akan membaik seiring waktu,” tutupnya.
Apa yang diungkapkan Calipari memang masuk akal. Banyak sekali kejadian di mana sebuah tim menyerah kepada barisan pemain mudanya yang lantas berkembang dengan tim barunya. Ambil contoh seperti D’Angelo Russell, Lonzo Ball, dan Brandon Ingram yang semakin membaik setelah Los Angeles Lakers melepasnya.
Pun begitu, memiliki tim dengan segudang pemain usia muda juga cukup berisiko tinggi. Jika nantinya mereka berkembang bersama dengan baik, tim harus memilih kepada siapa tim ini akan berpusat. Di Knicks sendiri, selain Knox, masih ada nama Frank Ntilikina, R.J. Barrett, Alonzo Trier, dan Mitchell Robinson yang berada di barisan umur sama. (DRMK)
Foto: NBA