Luka Doncic merasa terhormat ketika dirinya terpilih sebagai pemain EuroLeague All-Decade Team (2010—2020) pada Selasa, 24 Maret 2020 waktu setempat. Ia menjadi pemain ketiga yang masuk ke jajaran elit itu. Sebelumnya, EuroLeague menetapkan Kyle Hines dan Juan Navarro ke tim terbaik EuroLeague selama satu dekade ini.

Doncic terpilih setelah mendapat suara dari fan, media, dan sesame pemain. Menurut catatan EuroLeague, tidak ada pemain yang pernah masuk ke All-Decade Team dalam waktu yang singkat dan pada usia yang sangat muda. Doncic menjadi satu-satunya yang melakukan itu.

Pemain asal Slovenia tersebut bermain di EuroLeague selama tiga tahun saja. Ia membela Real Madrid pada 2015—2018. Mencetak berbagai prestasi mentereng yang membuatnya layak berada di jajaran elit EuroLeague.

Pada 2018, alias musim terakhirnya di EuroLeague, nama Doncic melejit. Ia berhasil mengantarkan Real Madrid menjadi juara liga. EuroLeague mengganjarnya dengan gelar Most Valuable Player (MVP), Final Four MVP, First Team, dan Rising Star pada musim yang sama.

Doncic kemudian memutuskan terbang ke Amerika Serikat untuk mengikuti NBA Draft 2018. Meninggalkan Real Madrid dengan rasa bangga. Atlanta Hawks memilihnya pada urutan ketiga, tetapi menukarnya ke Dallas Mavericks guna mendapatkan Trae Young plus hak pilih putaran pertama pada 2019.

Doncic langsung menjadi wajah utama Mavericks. Ia kini merupakan bintang tim. Doncic bahkan mampu menembus jajaran NBA All-Star. Usianya baru 21 tahun.

EuroLeague menilai Doncic layak masuk ke All-Decade Team. Setelah beberapa lama, mereka akhir memasukan namanya di antara Hines dan Navarro. Hines saat ini masih bermain untuk CSKA Moscow, sementara Navarro memutuskan pensiun. Navarro juga masuk ke jajaran All-Decade Team pada periode sebelumnya (2000—2010). (GNP)

Foto: NBA

Komentar