Chris Boucher meminta maaf kepada publik karena melanggar protokol karantina diri. Ia menyampaikan hal itu lewat media sosialnya dari Toronto, Ontario, Kanada, Senin, 16 Maret 2020 waktu setempat. Forwarda Toronto Raptors itu mengakui kesalahannya.

Boucher semestinya tidak boleh keluar rumah. Sebab, dirinya masih dalam masa karantina. Namun, ia malah tampak di pusat perbelanjaan.

“Beberapa hari lalu, saya melanggar arahan untuk karantina diri,” kata Boucher via Instagram Story. “Saya ingin meminta maaf kepada warga Kota Toronto, penggemar kami, dan manajemen Raptors. Saat hasil tes saya negatif COVID-19, saya tidak berniat mencelakai masyarakat. Saya menyadari kesalahan ini dan kembali mengarantina diri sejak itu. Mari buat diri kita tetap aman.”

Tindakan Boucher menuai kritik keras dari masyarakat. Ia jelas telah membahayakan mereka. Meski hasil tes COVID-19 para pemain Raptors negatif, ia tetap harus menjaga jarak dari massa sampai 14 hari.

Raptors pun sudah meminta mereka melakukan itu sejak kasus COVID-19 pertama merebak. Klub asal Kanada itu begitu karena mereka takut pemainnya terjangkit hal yang sama. Apalagi sebelumnya Raptors sempat bertemu dengan Utah Jazz yang dua pemainnya positif terjangkit virus corona (SARS-Cov-2). Beberapa klub yang bertemu Jazz diimbau untuk melakukan pengecekan.

Selain dua pemain Jazz, satu pemain Detroits Pistons juga terjangkit COVID-19. Kebetulan Pistons bertemu dengan Jazz, sebelum Jazz bertemu dengan Raptors Senin lalu. Per 16 Maret 2020, totalnya ada tiga pemain NBA yang terjangkit COVID-19.

NBA sendiri saat ini mengalami hiatus. Mereka setidaknya membutuhkan waktu 30 hari untuk mengawasi perkembangan. Namun, setelah adanya rekomendasi Center for Disease Control dan Prevention (CDC), masa hiatus mereka mungkin bertambah hingga delapan minggu atau dua bulan. (GNP)

Foto: NBA

Komentar