Italia menjadi negara terjangkit COVID-19 paling terpukul di Eropa. Mereka bahkan menutup (lockdown) negaranya. Danilo Gallinari, forwarda Oklahoma City Thunder yang berasal dari Negeri Spageti, pun ingin Amerika Serikat belajar dari pengalaman Italia. Sebab, sebelumnya, mereka tidak cukup serius menyikapi penyebaran virus corona (SARS-Cov-2) yang menyebabkan COVID-19.

Dua minggu sebelum ditutup, Italia bahkan masih tenang-tenang saja. Beberapa wisatawan tampak berkeliaran di tempat-tempat wisata. Semuanya berubah seketika saat virus menyebar ke mana-mana. Pindah dari satu tubuh ke tubuh lainnya. WHO menetapkan COVID-19 sebagai pandemi karena area penyebarannya mencapai global.

Gallinari kemudian berdiskusi tentang betapa seriusnya pandemi ini bersama New York Times. Ia mengatakan bahwa warga Amerika Serikat sudah harus lebih berhati-hati terhadap COVID-19. Gallinari merasa bertanggung jawab atas apa yang terjadi di Italia.

“Ini salah warga Italia, dan saya juga merasa bersalah, karena saya orang Italia meski tinggal di Amerika Serikat,” kata Gallinari. “Kami melakukan kesalahan karena tidak menyikapi masalah ini dengan serius di Italia. Sekarang kami jadi negara kedua atau ketiga yang paling banyak terjangkit virus. Saya harap kita tidak melakukan kesalahan yang sama di Amerika Serikat.”

Gallinari berkata begitu karena keluarga dan kerabatnya di Italia hidup dalam kondisi yang buruk saat ini. Ia tentu saja tidak ingin hal yang sama terjadi di Amerika Serikat. Dalam konteks yang lebih luas, berlaku juga untuk negara-negara lain, termasuk Indonesia. Negara perlu melakukan sesuatu agar meminimalisasi penyebaran virus.

Salah satu kiatnya adalah dengan menjaga jarak dari massa (social distancing). Para pemain NBA saat ini melakukan itu. Sebab, liga mengimbau mereka untuk tetap berada di rumah. Meski belakangan memperbolehkan pemain keluar dari kota di mana klubnya bernaung. Mereka sadar bahwa tidak semua pemain berada dekat dengan keluarganya.

Kebijakan baru memungkinkan pemain untuk menemui keluarga. Namun, dengan syarat tetap di rumah dan menjaga jarak dari massa. Untuk Gallinari, karena Italia tengah dilanda krisis yang serius, dirinya tidak bisa pulang sementara waktu. Itu dilakukan demi kebaikannya juga. (GNP)

Foto: NBA

Komentar