Indonesian Basketball League (IBL), kembali bergulir setelah sempat jeda pertengahan musim. Pada Seri 5 Kediri, terdapat tiga laga yang tertunda karena lapangan bocor dan masalah LOC (Letter Of Clearence). Pun begitu, masalah tersebut tidak menghalangi untuk memunculkan kejutan di Seri 5 Kediri, yaitu performa Amartha Hangtuah.
Pada kompetisi pramusim, Piala Raja Yogyakarta, Hangtuah berada di peringkat dua. Mereka kalah dari timnas Indonesia di partai final. Hangtuah kembali melanjutkan tren positif dengan meraih peringkat kedua di kompetisi pramusim selanjutnya, yaitu Piala Presiden 2019. Hasil dari kompetisi pramusim menimbulkan harapan Hangtuah dapat memberi kejutan di IBL 2020.
Hangtuah mengawali laga pembuka IBL 2020 dengan meraih kemenangan atas Satya Wacana Salatiga dengan skor 109-115. Mereka memiliki offensive rating yang impresif, yaitu 111 angka. Selain itu, Hangtuah juga bermain kolektif dengan 22 asis. Namun, performa Hangtuah terjun bebas di delapan laga selanjutnya.
Akan tetapi, Hangtuah tampaknya berhasil dengan baik memanfaatkan jeda tengah musim mereka. Seiring keputusan mengangkat Rastafari Horongbala, perubahan poitif mulai terlihat di Seri 5 Kediri. Mereka berhasil memutus delapan kekalahan beruntun dengan meraih 2 kemenangan dan 1 kekalahan.
Performa Tim
Performa offensive rating Hangtuah kembali seperti di laga perdana IBL 2020. Menghadapi lawan yang sama, Satya Wacana, Hangtuah memiliki offensive rating lebih dari 100 angka. Walau menerima kekalahan atas NSH Jakarta, performa offensive rating Hangtuah masih konsisten diangka lebih dari 100.
Puncak performa Hangtuah di Seri 5 Kediri terjadi saat meraih kemenangan atas Pacific Caesar Surabaya. Mereka memiliki offensive rating sebesar 111,2 angka, mengalahkan rekor offensive rating saat melawan Satya Wacana di Seri 1 Semarang. Area dua angka memiliki peranan penting dalam tingginya offensive rating.
Hangtuah mengurangi area yang menjadi titik lemah dengan efektivitas tembakan paling rendah, area perimeter. Tembakan di area ini berkurang sebesar 50 persen dibanding rata-rata upaya tembakan area perimeter Seri 1-4. Yang mengejutkan, satu-satunya area tembak Hangtuah yang memiliki efektivitas tembakan di atas rata-rata liga, area dekat ring, juga ikut berkurang Sebelumnya, Hangtuah rata-rata 10 upaya tembakan yang lantas berkurang jadi rata-rata 4 upaya tembakan.
Sebagai gantinya, Hangtuah meningkatkan upaya tembakan di area yang memiliki efisiensi tembakan tertinggi di IBL musim 2019-20, yaitu area lima kaki. Hasilnya. Hangtuah memiliki efektivitas tembakan dua angka tertinggi di Seri 5 Kediri. Selain itu, Hangtuah juga berhasil memanfaatkan upaya tembakan gratis. Mereka memiliki efektivitas tembakan gratis 75 persen, tertinggi di Seri 5 Kediri, dari total 61 upaya tembakan gratis.
Perubahan performa juga diperlihatkan dalam hal defensive rating. Mereka memiliki defensive rating terbaik keempat dan sudah berada di bawah rata-rata Seri 5 Kediri. Hangtuah berhasil membuat lawan hanya memiliki efektivitas tembakan 22 persen dari rata-rata 20 upaya tembakan di area tiga angka. Mereka berada di peringkat tiga sebagai tim pertahanan tiga angka terbaik di Seri 5 Kediri.
Performa Pemain
Pada Seri 5 Kediri, pemain asing Hangtuah mendapatkan dukungan dari tiga pemain lokal, yaitu Abraham Wenas, Gunawan, dan Stevan Wilfredo Neno. Mereka bertiga memiliki offensive rating di atas 100.
Area lima kaki menjadi faktor tingginya offensive rating yang dimiliki Wenas dan Neno. Selain itu, mereka berdua juga menjadi fasilitator, di mana Wenas memiliki rata-rata 3,3 asis dan Neno memiliki rata-rata 2,3 asis. Wenas dapat meningkatkan offensive rating dengan menurunkan persentase turnover. Sedangkan Neno harus meningkatkan efektivitas tembakan di area tiga angka.
Gunawan jadi pemain lokal Hangtuah dengan offensive rating tertinggi didukung dengan points produced di atas rata-rata Seri 5 Kediri. Ia memiliki 71 persen eFG dari rata-rata 7 upaya tembakan. Selain itu Gunawan juga menjadi kontributor persentase offensive rebound dengan 10 persen. Performa terbaik Gunawan diperlihatkan ketika Hangtuah mengalahkan Pacific Caesar Surabaya. Ia memiliki persentase keberhasilan 75 persen dari 8 upaya tembakan tiga angka.
Hangtuah menunjukkan perubahan yang positif di Seri 5 Kediri, baik itu dalam performa serangan atau pun bertahan. Peningkatan performa Hangtuah juga tidak lepas dari meningkatkan performa para pemain lokal. Jika dapat mempertahankan konsistensi maka Hangtuah akan menjadi ancaman dalam perebutan tiket playoff.
Foto: Hariyanto