Nikola Jokic berusaha untuk terus membenahi diri. Ia ingin membantu timnya, Denver Nuggets, kembali ke puncak klasemen Wilayah Barat seperti musim lalu. Jokic bahkan rela diet ketat untuk menurunkan berat badan agar bisa tampil lebih baik dari sebelumnya.

Selama ini, Sang Senter terkenal tidak memiliki tubuh atletis. Ia malah cenderung tampak gemuk. Namun, setelah berat badan menurun 20—25 pon atau sekitar 9—11 kilogram, permainannya bisa lebih mobil.

“Saya merasa tembakan saya tidak sebagus itu pada paruh musim pertama,” kata Jokic seperti dikutip ClutchPoints. “Tembakan saya selalu meleset dan saya kelebihan berat badan.”

Selain soal mobilitas, dengan turun berat badan, stamina juga dirasa lebih baik. Kakinya bisa menopang tubuh untuk bergerak leluasa. Sebab, ia tidak perlu lagi menanggung beban sebanyak 285 pon.

Pada 2019-2020 ini, Jokic sudah tampil dalam 55 pertandingan. Semuanya sebagai starter. Dengan kesempatan itu, ia mampu mencetak rata-rata 20,6 poin, 10,2 rebound, 6,9 asis, dan 1,2 steal. Persentase tembakannya (FG%) mencapai 51,8 persen. Efektivitas tembakan (eFG%) 55,8 persen. True shooting percentage (TS%) 59,7 persen.

Sampai pertengahan musim, Nuggets berada di peringkat dua Wilayah Barat. Mereka mengantungi 38 kemenangan dan 17 kekalahan. Nuggets berada tepat di bawah Los Angeles Lakers yang menjadi pemuncak klasemen sementara.

Setelah ini, Jokic akan berusaha untuk melanjutkan gaya hidup positifnya. Sebab, permainannya akan berdampak pada tim. Apalagi mengingat sosoknya yang sangat vital bagi Nuggets. (GNP)

Foto: NBA

Komentar