Unggahan terbaru di akun media sosial tiga pemain tim nasional Indonesia, Lester Prosper, Brandon Jawato dan Arki Dikania Wisnu cukup menarik perhatian. Kamis, 13 Februari 2020, keduanya nyaris bersamaan mengunggah foto di Instagram dengan keterangan yang memiliki inti juga serupa. Ketiganya menulis tentang pentingnya waktu istirahat dan pemulihan untuk para pemain.

Unggahan seperti ini sebenarnya bukanlah unggahan pertama mereka. Sekitar seminggu sebelumnya, Lester dan Arki juga mengunggah foto dengan keterangan serupa, ”Berikan kami waktu pemulihan.” Bahkan, dalam unggahan Arki, pemain berkepala pelontos ini memberikan tagar #RestIsJustAsImportant #WorkHard, dan #WorkSmart.

Melihat unggahan tersebut, kami mencoba mencari konfirmasi tentang apa yang sebenarnya terjadi hingga unggahan ini muncul. Keduanya kami hubungi, dan Lester dengan cepat langsung menghubungi kami.

“Saya dan Arki berusaha menyampaikan apa yang seharusnya disampaikan oleh semua pemain di timnas. Kami sudah berlatih dengan sangat keras untuk bertanding di kualifikasi Piala Asia 2021 dalam waktu dekat dan kami tidak mendapatkan waktu istirahat yang sesuai,” buka Lester melalui sambungan telepon.

“Banyak pemain mengalami cedera, kami berlatih hanya dengan sembilan atau bahkan delapan pemain sekarang. Ini kondisi yang berat, saya sudah menjadi pemain profesional selama 10 tahun dan ini (tidak memberi waktu pemulihan) bukanlah hal benar. Kami melakukan latihan fisik (dalam hal ini berlari) berlebihan yang harusnya dilakukan di pemusatan latihan sebelum musim dimulai padahal kami sedang ada di tengah musim IBL dan kami akan bermain untuk Kualifikasi Piala Asia 2021,” lanjutnya.

Berdasarkan penuturan Lester, tak hanya dirinya dan Arki, Brandon Jawato serta Abraham Damar Grahita pun akhirnya angkat suara di latihan. Keempat pemain ini serempak bertanya kepada Kepala Pelatih Indonesia, Rajko Toroman, mengapa mereka harus melakukan latihan fisik sekeras ini di tengah musim berjalan dan jelang gim penting ketimbang melakukan latihan strategi permainan.

“Saya tidak berusaha menyerang siapapun dengan unggahan dan ucapan saya. Kami akan terus berlatih dan berjuang untuk Indonesia, tapi saya harus mengatakan apa yang harus saya katakan, begitu pula dengan Arki dan Abraham. Di akhir dari semua ini, kami adalah pemain profesional yang juga butuh waktu pemulihan. Ini bukan tahun 1988, kita berada di tahun 2020 dan seharusnya mereka (tim pelatih) tahu pentingnya pemulihan,” terusnya.

Di tengah perbincangan kami, Lester ternyata sedang bersama Brandon Jawato. Ia lantas memutuskan juga ikut menyampaikan pemikirannya kepada kami.

“Semua latihan fisik ini benar-benar tidak masuk akal. Saya berlatih keras setiap hari, begitu pula dengan seluruh pemain lainnya dan kami butuh waktu istirahat untuk pemulihan,” buka pemain yang kini akrab disapa Wato tersebut.

“Kami semua paham bahwa kami harus bekerja keras, tapi kami juga harus bekerja dengan pintar bukan? Saya tidak paham logika apa yang digunakan oleh pelatih, banyak pemain terkena cedera dan latihan masih seperti ini. Saya pribadi juga mengalami cedera di siku, lutut, dan engkel. Tubuh kita ini seperti mobil, jika Anda terus memacunya tanpa henti, mobil ini akan mencapai titik tak bisa jalan lagi suatu waktu,” lanjut Wato.

 

“Selain waktu istirahat yang sedikit, kami juga tidak mendapatkan metode pemulihan kondisi tubuh yang tepat. Kami tidak diperlakukan selayaknya atlet profesional dan semua orang harus tahu hal ini. Saya harus berbicara kepada kalian tentang ini karena saya pribadi dalam keadaan yang tidak baik, saya cedera. Dengan pertandingan Kualifikasi Piala Asia 2021 yang akan dimainkan tujuh hari lagi, saya tidak berpikir kita punya tubuh yang siap menghadapainya.”

“Saya juara bersama CLS Knights Indonesia di ABL musim lalu. Kami berlatih dua kali sehari, 1 jam dan 1,5 jam tiap latihan. Di sini, kami berlatih dua kali sehari, dua jam setiap sesi dan kami harus datang satu jam sebelum latihan dimulai, tiga jam tiap sesi. Namun, kami tidak memegang bola sama sekali di satu jam pertama latihan, kami hanya melakukan latihan fisik. Kami tidak berkembang secara permainan jika terus berlatih seperti ini, justru semua orang akan cedera dengan latihan seperti ini,” tutup Wato.

Di akhir perbincangan, kedua pemain ini memastikan bahwa mereka memiliki komitmen penuh kepada timnas Indonesia. Mereka ingin memenangkan pertandingan di Kualifikasi Piala Asia 2021. “Saya berkomitmen penuh kepada tim ini. Selagi kita berbincang, saya ada di kamar saya dan Wato datang ke sini untuk melihat video permainan kami, kami melakukan apa yang seharusnya kami lakukan,” sambung Lester.

“Kami berusaha mempelajari semua sistem permainan yang diberikan pelatih. Kami tidak punya masalah dengan sistem permainan, masalah kami adalah latihan fisik berlebihan yang harus kami lakukan di setiap latihan. Semua pemain sudah cedera, kami semua dalam kondisi tubuh yang prima, dan kami ada di tengah musim. Semua pemain di NBA, EuroLeague, atau liga lainnya tahu bahwa kita tidak melakukan latihan fisik berlebihan di tengah musim, karena kondisi tubuh kita sudah prima.”

“Kami semua berkomitmen tinggi berjuang untuk Indonesia dan mungkin karena itulah tidak banyak pemain yang berani berbicara ke publik. Namun, saya punya budaya yang berbeda dan saya adalah salah satu pemain senior di tim, saya harus berbicara. Cara saya bicara mungkin dianggap menyerang pihak tertentu, tapi saya bicara fakta yang ada. Mengapa semua pemain cedera? Mereka semua adalah pemain terbaik di Indonesia,” tutupnya.(DRMK)

Foto: Harianto

 

Komentar