Semua pecinta NBA telah tahu bahwa Luka Doncic adalah salah satu pemain paling menarik untuk dilihat musim ini, berdasarkan penampilannya musim lalu. Namun, saya yakin tak banyak yang mengira bahwa Luka dan Dallas Mavericks bisa melaju sangat baik musim ini.
Usai hanya finis di urutan ke-14 Wilayah Barat musim lalu, Mavericks musim ini konsisten di zona playoff. Bahkan, jelang jeda All Star, Mavericks duduk di peringkat ketujuh klasemen sementara Wilayah Barat dengan rekor menang-kalah (32-22), berjarak hanya satu kemenangan (33) dengan pencapaian mereka musim lalu.
Terlepas dari performa konsisten Doncic, penampilan para pemain pendukung seperti Dorian Finney-Smith, Justin Jackson, Tim Hardaway Jr., Delon Wright, hingga Courtney Lee juga layak diapresiasi. Pun begitu, tampaknya manajemen Mavericks belum cukup yakin dengan skuat mereka untuk bisa melaju lebih jauh ata bahkan berbicara banyak di playoff.
Oleh sebab itu, terbaru, mereka baru saja menambah kekuatan mereka dengan merekrut mantan pemain Charlotte Hornets, Michael Kidd-Gilchrist. Pemain yang akrab dengan akronim MKG ini baru saja sepakat untuk memutus kontraknya dengan Hornets minggu lalu. Kepastian bergabungnya MKG ke Mavericks diberitakan oleh ESPN.
Seiring kedatangan MKG, maka Mavericks harus mengosongkan satu slot pemain mereka. Tak lama usai berita bergabungnya MKG, nama satu pemain yang harus keluar dari Mavericks terungkap. Masih dari ESPN, Mavericks dipastikan memutus kontrak Ryan Broekhoff. Pemain 29 tahun asal Australia tersebut sudah mengkonfirmasi hal ini di media sosial pribadinya.
Broekhorff bermain sebanyak 59 kali selama dua musim di Mavericks. Ia memiliki karakter permainan seperti Joe Ingles yang flamboyan dan berbahaya dari area tiga angka. Selama dua musim tersebut, Broekhoff membukukan akurasi tripoin di angka 40,3 persen.
Hal menarik dari transaksi ini adalah fakta bahwa MKG bukanlah pemain yang lebih baik dari Broekhoff, bicara untuk aspek tripoin, salah satu aspek terpenting di NBA era sekarang. MKG bahkan sudah terkenal sebagai penembak jarak jauh yang buruk. Sepanjang kariernya, ia hanya pernah melepaskan 100 tembakan dan masuk hanya 28 di antaranya (28 persen).
Sebagai pemain pilihan kedua NBA Draft 2012 setelah Anthony Davis, performa MKG sampai sekarang jauh dari ekspektasi banyak pihak. Musim 2015-2016 bisa dibilang jadi musim terbaik MKG sejauh ini dengan catatan 12,7 poin, 6,4 rebound, dan 1,4 asis per gim. Di musim ini, ia juga menorehkan efisiensi tembakan tertingginya dengan 56 persen. Namun, sekali lagi, seluruh torehan angka itu masih terlalu medioker untuk pemain pilihan kedua NBA Draft.
Rick Carlisle mungkin berharap MKG bisa membantu timnya untuk urusan bertahan dan mencari rebound. Atletisme tubuhnya adalah salah satu modal penting MKG untuk memenuhi harapan Carlisle dan bertahan di liga sejauh ini. Dengan deretan pencetak angka yang masih bisa diandalkan dalam suat Mavericks, rasanya bisa saja MKG membangkitkan kembali kariernya. (DRMK)
Foto: NBA