NSH Jakarta sukses membekuk Louvre Surabaya pada pertandingan pembuka IBL 2020 Seri IV Yogyakarta. Namun, mereka tampil tanpa Lutfi Koswara. Kepala Pelatih Antonius Rinaldo mengabarkan bahwa pemainnya itu jatuh sakit.
Lutfi mengalami deman berdarah. Ia harus beristirahat beberapa minggu. Rinaldo belum tahu detailnya. Namun, Lutfi dipastikan absen pada Seri IV Yogyakarta.
“Sebenarnya, selesai Seri III Jakarta, Lutfi sudah ada gelaja (demam berdarah),” kata Rinaldo kepada media. “Anak-anak di mes juga bilang begitu. Saya, kan, tidak tinggal di mes. Jadi, anak-anak yang mengabarkan. Sempat ikut kegiatan, sampai di sini (Yogyakarta) malah tumbang.”
NSH segera membawa Lutfi ke rumah sakit begitu kondisinya memburuk. Mereka ingin pemainnya mendapat perawatan yang intensif. Apalagi Lutfi belakangan ini menjadi salah satu pemain penting.
“Beberapa kali, kan, dia membantu kami. Waktu di Jakarta juga,” ujar Rinaldo lagi.
Lutfi telah bermain dalam enam pertandingan pada 2020 ini. Rata-rata bermainnya mencapai 20,8 menit. Dengan kesempatan itu, ia mampu mencetak 7,7 poin, 2,2 rebound, 0,2 asis, dan 0,7 steal per pertandingan.
Persentase tembakan (FG%) Lutfi menyentuh angka 42 persen. Dengan tripoin 39 persen. Sementara efektivitas tembakan (eFG%) dan true shooting percentage-nya (TS%) sama-sama 61 persen.
NSH sendiri saat ini memegang rekor menang-kalah 5-2. Mereka mengantungi 12 poin dari sana. Seandainya lancar, NSH punya potensi untuk kembali ke playoff.
IBL sudah berjalan hampir setengah musim. Penentuan peserta playoff semakin dekat. Oleh karena itu, Rinaldo merasa dirinya perlu memeras otak agar kehilangan Lutfi tidak menimbulkan lubang besar. Ia meminta pemain lainnya untuk melangkah lebih jauh. Mereka mesti terus maju.
Untungnya, pada pertandingan hari ini, NSH sukses membuktikannya. Para pemain lokal bisa tampil baik. Widyanta Putra, misalnya, menjadi top skor dengan 16 poin. Hengki Infandi dan Muhammad Nur El Islamy juga bisa menunjukkan dirinya.
Meski begitu, menurut Widyanta, absennya Lutfi cukup berpengaruh. NSH jadi kehilangan salah satu penembak terbaiknya. Ia pun berharap dirinya dan rekan-rekan setim benar-benar bisa menambal lubang yang ditinggalkan Lutfi. Mereka akan bersiap untuk melakukan itu. (GNP)
Foto: Hari Purwanto