Garda tembak Phoenix Suns, Kelly Oubre Jr., dua hari lalu mengunggah video Instastory memakai sandal selop (slipper sandal) hasil kerja sama KFC Indonesia dan Sandalboyz. Bagi yang belum mengetahui, Sandalboyz adalah merek sandal yang dikembangkan Andrew Dharmosetio, pemuda asli Jakarta yang lama tinggal di Los Angeles.
Sandal KFC Indonesia dan Sandalboyz adalah bagian dari koleksi pakaian yang dibuat untuk memperingati 40 tahun ekspansi waralaba cepat saji itu ke Indonesia. Tersedia juga busana seperti kaus dan jaket hoodie melengkapi sandalnya. Desain yang ditampilkan tak jauh dari warna merah khas KFC, slogan “Original Recipe”, dan karikatur Kolonel Sanders selaku pendiri KFC.
Andrew Dharmosetio menampilkan Sandalboyz edisi Terra Cota Jakarta.
Saya sempat bertemu Andrew di sela Urban Sneaker Society awal November tahun lalu. Acara bertema sneaker dan kultur urban tersebut juga jadi tempat pengumuman kerja sama KFC Indonesia dengan PT DBL Indonesia. Salah satu buah dari kerja sama tersebut adalah gelaran Mainbasket 3x3 Bareng KFC yang diadakan di Jakarta, D.I Yogyakarta, dan Surabaya.
“Tumbuh di Los Angeles membuat saya dekat dengan olahraga basket beserta kultur yang tumbuh di sekelilingnya,” pungkas Andrew. Terkait merek sandal yang ia bangun, Ia berujar bahwa Sandalboyz memang dikembangkan di Negeri Paman Sam. “Sandalboyz dibuat dan besar di sana. Akan tetapi, saya orang Indonesia. Hati saya berada di sini. Saya ingin Sandalboyz jadi bagian dari perkembangan kultur sneaker dan gaya hidup urban di Indonesia,” lanjutnya.
Kelly Oubre Jr. sudah punya beberapa pasang sebelum edisi KFC. Pemain berjuluk Tsunami Papi itu memakai edisi ChromaColor di unggahan akun Instagram Sandalboyz pada 15 Agustus 2019. Begitu pula Lonzo Ball memakai sandal yang sama dengan Oubre. Shareef O’Neal dan Shaqir O’Neal, putra legenda NBA Shaquille O’Neal, juga kedapatan memakainya.
Bukan perkara mudah bagi merek Indonesia untuk mendapat akses hingga pemain NBA dan relasinya. Andrew tak mau bercerita banyak. Akan tetapi, pria berbadan tinggi kekar itu memberi sedikit bocoran. “Di Los Angeles, saya mengenal seorang teman yang bekerja di liga (NBA). Ia punya koneksi cukup luas dengan pemain. Ialah yang membantu saya menyalurkan Sandalboyz ke Lonzo dan Oubre,” cerita Andrew.
Sandal selop sejatinya sudah jadi bagian dari gaya hidup pemain basket di Amerika Serikat. Meski bukan barang populer, Andrew justru melihat peluang ini. “Zo dan Oubre adalah penikmat sandal selop. Mereka yang gandrung dengan basket kebanyakan tidak mau memakai sepatu basket langsung dari rumah ke lapangan. Biasanya, mereka pakai alas kaki yang cenderung santai dan nyaman saat perjalanan ke atau pulang latihan. Di situlah Sandalboyz hadir. Kami lalu mengemasnya dengan detail yang baik dan dijual secara eksklusif juga terbatas.”
Setelah bertualang di Amerika Serikat, Andrew ingin membawa Sandalboyz pulang. Rencana besarnya adalah untuk memproduksi varian baru dengan harga yang lebih terjangkau khusus untuk pasar Indonesia. Konsep yang diusung pun akan bertema nusantara.
Wawancara Andrew Dharmosetio lebih lengkapnya dapat disimak di Majalah Mainbasket edisi 88 yang terbit Desember 2019. Terdapat pula argumentasi Tuan Tigabelas tentang album barunya dan sepatu lokal Heiden Heritage yang bertema futuristik.
Foto: Winner Ultra untuk Sandalboyz x KFC Indonesia, akun Instagram @sandalboyz