Artikel ini sebelumnya ada di Majalah Mainbasket no. 85 yang terbit pada Oktober 2019
Salah satu kunci mempertahankan eksistensi suatu merek adalah konsisten. Contoh nyata bisa kita lihat bagaimana adidas, Puma, dan Nike yang terus membuat sepatu olahraga terbaik bagi atlet dan masyarakat. Konsep itu juga diamini merek di bidang lain seperti skateboard. Vans sedang di atas angin beberapa waktu belakangan karena popularitasnya sedang melejit. Merek bautan Van Doren bersaudara itu konsisten membuat sepatu bagi para penggiat skateboard sejak 1966.
Sepatu lokal juga harus menerapkan konsep demikian agar mereka mampu bertahan. Saya sudah menemui puluhan merek karya anak negeri yang gulung tikar dengan berbagai penyebab. Maka, bertahan hingga 10 tahun sudah layak mendapat apresiasi lebih. Terjangan sepatu luar negeri ditambah peredaran produk palsu begitu sulit dilawan yang jadi musuh utama bagi sepatu lokal untuk bertahan.
Itulah yang ditunjukkan Awesome Footwear, sebuah lini sepatu dari Kota Malang. Mereka meraih puncak populer di kalangan penggiat papan kayu beroda era 2010-an. Dengan berbagai tantangan yang ada, Awesome terus berinovasi dan mengembangkan produknya guna memenuhi kebutuhan para skateboarder. Obrolan singkat dengan Abraham selaku pendiri membuka cakrawala saya tentang bagaimana tetap berlari di jalur yang dipercayai selama satu dekade lebih.
Kapan Awesome Footwear didirikan?
Kita berdiri memulai di tahun 2007/2008. Masa di mana serangan sepatu palsu begitu dahsyat melanda Indonesia
Apakah sejak awal sudah memutuskan terjun di kancah skateboard? Mengapa?
Iya, Awesome berdiri di bidang skateboard karena kami adalah skateboarder pada 2000-an. Waktu itu sepatu skateboard susah didapatkan Jikalau ada, pasti mahal. Jadi cita-cita kita saat itu adalah menyediakan sepatu terjangkau tapi bagus sekaligus menggalakkan budaya memakai produk orisinal.
Sudah ada berapa seri yg dikeluarkan?
Wah, banyak sekali. Saya lupa angka pastinya.
Selain sepatu, produk apa lagi yg dijual di bawah label Awesome?
Ada aksesoris kepala, kaus, jam tangan, celana chino, jins, dan hoodie. Semua kami buat dengan benang merah kultur skateboard.
Inspirasi desain produk mengambil dari mana?
Tentu inspirasi datang dari luar negeri. Namun, kami kemudian memadukannya dengan kultur skateboard lokal. Pengalaman bertahun-tahun berkecimpung di ranah ini jadi modal utama kami. Jadi bukan sekadar mengimpor apa yang keren di luar negeri secara gamblang.
Eksis 10 tahun lebih adalah capaian luar biasa. Apa yang menjadikan Awesome bisa bertahan sekian lama?
Konsistensi dalam berinovasi adalah jawabannya. Kami tidak mau menyerah pada batasan dan terus bereksplorasi. Apa yang kami lakukan bukan sekadar ikut tren. Identitas Awesome akan terus melekat di setiap produk. Memang tidak gampang. Ada masanya kita mempertahankan ideologi sedangkan tren berubah dengan sangat cepat. Mau tidak mau kita harus memiliki daya tahan tinggi menghadapi tantangan. Maka dari itu, kita tidak akan berhenti berinovasi. Terus belajar bagaimana tren ini melaju.
Siapa skateboarder profesional yang pernah jadi bagian dari Awesome?
Kami pernah melakukan endorsemen dengan beberapa bakat emas lokal. Sebut saja Indra “Kubon” Leonardo, Izad, dan lainnya. Untuk level internasional, kami sempat bekerja sama dengan Taufek Asmarak asal Singapura. Rest in Peace untukmu, Taufek.
Menurut Abraham, bagaimana perkembangan kultur anak muda terutama skateboard di Malang?
Usaha para penggiat lama telah berbuah sekarang. Saya akui skateboard di Malang sempat mengalami stagnasi karena kurangnya dukungan pemerintah sekitar 10-20 tahun lalu. Mereka terus berusaha bergerak guna mendapatkan perhatian. Sementara sekarang semua sudah berubah. Fasilitas sudah mulai tersedia. Itu bisa jadi modal mendidik generasi baru yang siap jadi atlet berprestasi dimasa depan hingga level internasional.
Lalu, apa pendapatnya tentang geliat sneaker lokal Indonesia?
Keren banget! Generasi muda saat ini sudah teredukasi yang berarti misi dan visi kita 12 tahun yang lalu tercapai. Saya mengapresiasi bahwa sepatu lokal bisa berjaya di negeri sendiri hingga punya pasarnya. Yang terpenting harus mengusung konsep orisinalitas bukan sekadar “copy-paste”. Pasar akan jenuh dengan sesuatu yang sama dan masif.
Apakah sneaker lokal sudah bisa menyaingi sneaker luar negeri?
Bisa, asal semua bersinergi baik produsen dan masyarakat. Andai 75% penduduk Indonesia sadar produk lokal, bayangkan berapa ratus juta pasang sepatu lokal yang terjual?
Apa saja pekerjaan rumah yg harus ditingkatkan merek lokal demi meraih pasar di negeri sendiri versi Awesome?
Orisinalitas, kualitas, dan daya tahan lama. Saya sebenarnya sedih ketika tahu ada pengrajin yang lebih memilih mengerjakan produksi sepatu palsu merek luar negeri daripada sepatu lokal dengan alasan kuantitas. Namun, kepedulian dan atensi masyarakat sudah mulai berubah meski harus diakui banyak PR yang harus diselesaikan demi jadi tuan di Negeri Sendiri.
Terakhir, apa mimpi atau visi Awesome yang belum tercapai?
Kami coba menembus pasar internasional dimulai dari Kota St. Etienne, Prancis. Kebetulan ada kenalan di sana dan siap membantu ekspansi ke benua bir. Oleh karenanya, Awesome Footwear mulai memproduksi sepatu berukuran 38-46 karena ukuran kaki mereka lebih besar dari rata-rata kaki orang Indonesia. Inovasi akan terus dilakukan karena banyak sekali mimpi-mimpi yang harus digapai.
Foto: Awesome Footwear