NBA akan menggelar pertandingan All-Star di United Center, Chicago, Illinois, Amerika Serikat, Minggu, 16 Februari 2020 waktu setempat. Mereka memiliki format baru dengan beberapa modifikasi aturan. Salah satunya dibentuk demi menghormati Kobe Bryant yang meninggal akibat kecelakaan udara beberapa waktu lalu.
NBA akan menggunakan sistem pertandingan dengan format kuarter empat yang unik tahun ini. Pada kuarter itu, waktu akan dimatikan dan liga berhak menentukan skor final yang mesti dikejar. Tim yang menang adalah mereka yang lebih dulu mencapai skor tersebut.
Pada tiga kuarter pertama, kedua tim tetap bermain seperti biasa. Skor juga dimulai dari 0-0. Waktu dihidupkan dengan lama 12 menit per kuarter.
Begitu masuk ke kuarter empat, semuanya berubah. Waktu mati. Kedua tim mesti mengejar skor final yang ditentukan. NBA menentukan itu berdasarkan total skor tim yang unggul, ditambah 24 poin. Angka 24 merepresentasikan nomor punggung Bryant.
Sebagai contoh, seandainya selama tiga kuarter pertama skor mencapai 100-95, maka skor final yang mesti dikejar adalah 124 (100+24). Tim yang mencetak 100 membutuhkan 24 poin. Sementara itu, tim yang mencetak 95 membutuhkan 29 poin. Mereka yang menang adalah yang lebih dulu mencapai 124 poin alias skor final yang sudah ditentukan.
Pada pertandingan nanti, kedua tim juga akan bermain untuk organisasi masyarakat yang berasal dari Chicago. Tim yang unggul akan mendapatkan AS$100 ribu per kuarter. Seandainya tim itu unggul terus selama tiga kuarter, mereka akan mendapat total AS$300 ribu.
Sementara itu, tim yang memenangi pertandingan akan mendapat AS$200 ribu. Hadiah itu mesti disumbangkan pada organisasi masyarakat yang sudah dipilih sebelumnya. Pertandingan All-Star bukan pertandingan biasa. Ini termasuk pertandingan amal. (GNP)
Foto: NBA