Kobe Bryant memulai karier basket profesional pada tahun 1996. Hingga tahun 2016, ia hanya membela satu klub yaitu Los Angeles Lakers. Dengan kata lain, Kobe menghabiskan waktu 20 musim membela Lakers. Lalu setelah memutuskan pensiun, Kobe tidak ingin bermain lagi. Salah satu alasannya adalah putrinya Gianna. Christopher Tanuwidjaja membagi kisah inspiratif ini.
Pada sebuah jamuan makan malam di bulan Oktober 2014, Christopher Tanuwidjaja dan istrinya punya kesempatan istimewa. Mereka makan berhadapan dengan Kobe, karena saat itu ia tidak mau duduk di ujung. Kobe memilih duduk di tengah, tepat di depan Christopher. Pembicaraan hangat terjadi, hingga akhirnya ada satu orang yang mulai menawarkan Kobe untuk bermain setelah pensiun.
"Ada salah satu dari kami yang makan bertanya pada Kobe, apakah dia mau bermain di Cina, atau di liga basket Eropa, setelah pensiun dari NBA. Kobe melontarkan jawaban yang sama sekali tidak kami duga, yaitu menolak dan menegaskan bahwa tidak akan bermain basket lagi," cerita Itop (sapaan akrab Christopher).
Dari pertanyaan tersebut, akhirnya Kobe membuka sebuah cerita menarik, yang menjawab semua pertanyaan mengenai masa depan setelah pensiun.
Setelah Gianna Maria-Onore Bryant lahir pada 1 Mei 2006, Kobe tampak yakin bahwa putri keduanya punya bakat bermain basket. Namun karena kesibukannya sebagai megabintang NBA, Kobe jarang sekali bisa bermain basket bersama, apalagi mengajarkan cara-cara bermain basket yang benar pada Gigi, sapaan Gianna.
Sampai pada suatu hari, Kobe mendapat kesempatan emas untuk menyaksikan putrinya bertanding. Gigi kecil benar-benar memukau Kobe saat itu. Tetapi ada yang mengganjal di hati Kobe sebagai ayahnya. Pada satu situasi, Gigi melakukan hal yang menurut Kobe salah.
"Setelah pulang ke rumah, Kobe berbicara pada Gigi. Kobe berkata kalau saat itu, Gigi seharusnya melakukan hal lain. Jawaban anaknya yang justru mengejutkan Kobe, yaitu Gigi melakukan gerakan itu karena arahan pelatihnya. Kobe kaget mendengar jawaban putrinya," ujar Itop.
Tentu bisa dibayangkan perasaan Kobe saat itu. Bahwa putrinya tidak mau mendengarkan arahan ayahnya yang juga bintang basket besar. Memang Kobe mengaku tersinggung dengan jawaban putrinya, tapi dia sendiri ingat bahwa tidak banyak waktu yang dia luangkan untuk keluarganya. Dari situlah, Kobe berniat untuk melatih Gigi setelah memutuskan pensiun.
Cerita Kobe tersebut tiba-tiba terlintas lagi di benak Itop, saat ia mendengar Kobe dan Gigi meninggal dunia dalam insiden kecelakaan helikopter. Itop benar-benar sedih mengingat cerita tersebut. Apalagi melihat kembali video-video Kobe dan Gigi berlatih bersama yang banyak beredar di kanal YouTube.
"Di akhir kariernya, Kobe menunjukkan kedewasaan," tutup Itop. (tor)
Foto: nba.com