Hari ketiga gelaran Indonesian Basketball League (IBL) Seri 5 menghadirkan Hangtuah Sumatera Selatan kontra Pacific Caesar Surabaya. Hangtuah memenangkan laga dengan skor 49-43 di C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, Senin (4 April 2016). Sayang, permainan mereka tidak sesuai rencana.

Menurut kepala pelatih Hangtuah, Paul Mario Sanggor, permainan tidak seperti kemauannya. Mereka mengawali pertandingan dengan baik. "Awal-awal, kita oke. Selanjutnya penembak-penembak kita malah kurang lepas." jelasnya tetap tenang.

Meski tidak sesuai rencana, Paul mengaku, timnya membutuhkan pertandingan seperti itu. "Untuk keluar dari tekanan dan belajar lagi," ujar Paul. Ia menambahkan, lawan sempat membuat timnya sulit ketika mengubah strategi pertahanan.

"Di awal kita pakai man to man," ujar asisten pelatih Pacific, Hari Suharsono, soal perubahan strategi timnya. "Kemudian saya coba ganti ke zone press. Saat zone, pertahanan kita membaik."

Perubahan itu nyatanya membuat Hangtuah kesulitan melakukan penyesuaian lagi. Paruh waktu kedua, Pacific mulai mendekat. Serangan mereka membaik. Kuarter tiga, mereka hanya kalah satu angka 35-34.

Mengenai hal itu, Hari memberi apresiasi untuk anak-anak asuhnya. Menurutnya, para pemain memiliki kemauan untuk terus bertahan. "Sayang, dua-tiga menit terakhir loss ball empat kali. Padahal itu krusial," jelas Hari.

Kendati begitu, Hari merasa Pacifik membaik dari pertandingan lalu. Para pemain sudah tahu opsi apa saja yang bisa dimainkan. Serangan bisa dijalankan dengan benar. Tinggal melatih kesabaran.

Pada pertandingan itu, Yerikho Tuasela dari Pacifik menjadi pencetak angka terbanyak dengan 13 poin. Sementara tiga pemain Hangtuah justru mencetak dua digit angka. Mei Joni dan Steven Pattikawa masing-masing 11 poin. Tony Sugiharto menambah 10 poin lagi.

Foto : Dokumentasi IBL

Komentar