Roda kehidupan benar-benar berputar kencang untuk Chandler Parsons. Tak kunjung mendapatkan menit bermain di Atlanta Hawks seperti masa jayanya, Parsons harus menerima kenyataan pahit. Rabu, 15 Januari 2020, waktu setempat, Parsons terlibat kecelakaan mobil. Kecelakaan mobil ini cukup parah hingga mengakibatkan ia mengalami cedera serius bahkan meninggalkan luka permanen.
Firma hukum yang menjadi perwakilan Parsons, Morgan & Morgan memberikan pernyataan resmi kepada awak media. Dalam pernyataan itu, mereka menyebutkan bahwa kliennya menderita tiga luka dalam kejadian tersebut. Cedera pata area otak, disc herniation (sendi di area tulang belakang) dan robek di area otot bahu.
“Parsons sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya setelah berlatih dengan Hawks sekitar pukul 14.00. Lalu, ia ditabrak oleh seseorang yang kemudian diketahui mengemudi dalam pengaruh alkohol. Pengendara tersebut telah menyebabkan kekacauan di jalan dan membahayakan nyawa banyak pengendara lainnya,” ujar pernyataan resmi tersebut.
“Pengendara tersebut kini sedang menghadapi tuntutan berkendara dalam pengaruh zat terlarang. Ia juga sudah mengaku bahwa mengkonsumsi alkohol yang juga ditemukan dalam mobil bersama dirinya. Pengendara ini tak sadarkan diri usai membuat tiga mobil bertabrakan di jalanan yang sedang cukup sibuk. Apa yang pengendara ini lakukan benar-benar mengancam dan berpotensi mengakhiri karier Tuan Parsons,” lanjutnya.
Firma hukum ini lantas menjelaskan bahwa Parsons sebenarnya sedang dalam kondisi fisik terbaiknya. Hal ini bisa dibilang mengamini ungkapan Parsons dalam sebuah wawancara Desember lalu. Namun, usai kecelakaan ini, Parsons bersama dengan tim dokter Hawks akan mencoba mengembalikan kondisi terbaiknya.
“Untuk sekarang, kami belum bisa memberi kepastian apakah Parsons dapat kembali bermain atau tidak. Parsons sendiri menjalani waktu yang cukup sulit untuk menerima konsekuensi dari kejadian ini. Namun, fokus kami sekarang adalah memastikan bahwa ia bisa pulih total dan semua pihak yang terlibat dalam kejadian ini bisa bertanggung jawab sesuai dengan porsi masing-masing,” tutupnya.
Parsons datang ke Hawks pada bulan Juli lalu melalui proses pertukaran. Sebelumnya, ia membela Memphis Grizzlies. Sebagai bagian dari pertukaran ini, Hawks mengirim Solomon Hill dan Miles Plumlee. Dalam prosesnya, Parsons baru bermain lima kali musim ini untuk Hawks. Dengan rataan turun 10,8 menit, pemain berusia 31 tahun ini hanya mampu menyumbang 2,8 poin dan 1,4 rebound per gim.
Parsons sedang dalam tahun terakhir kontraknya. Kontrak terakhir yang ia tanda tangani adalah kontrak empat musim senilai S$94,4 juta dengan Grizzlies pada 2016 lalu. Sayangnya, tiga musim di Grizzlies, Parsons hanya bermain 95 kali dan lebih banyak menghabiskan waktu di ruang perawatan. Sebelum memutuskan bergabungd engan Grizzlies, Parsons sempat mengalami masa jaya dengan Houston Rockets dan Dallas Mavericks.
Perjalanannya dengan dua tim tersebut membuat Parsons masih memiliki catatan statistik yang baik. Dalam total 440 penampilannya, ia membukukan catatan 12,7 poin, 4,5 rebound, dan 2,7 asis per gim. Akurasi tembakan keseluruhannya 46 persen, lalu 37 persen dari tripoin, dan 54 persen secara efisiensi tembakan (eFG%). (DRMK)
Foto: NBA