Tiada gading yang tak retak. Peribahasa tersebut seolah cocok untuk mendeskripsikan James Harden. Meski terkenal sebagai salah satu pencetak poin terbaik di NBA, rupanya pemain Houston Rockets itu juga punya kekurangan. Kekurangannya terletak pada kesalahan-kesalahan berbuah serangan balik alias turnover.
Harden tercatat sebagai salah satu pemain yang rajin melakukan turnover. Pada 2019-2020 ini, setidaknya ia telah melakukan 4,8 turnover per pertandingan. Harden berada di peringkat satu dalam hal rata-rata turnover bersama Trae Young (Atlanta Hawks).
Masalah turnover Harden juga muncul saat menghadapi Minnesota Timberwolves di Toyota Center, Houston, Texas, Amerika Serikat, Sabtu, 11 Januari 2020 waktu setempat. Meski berhasil menang dengan mencetak dobel-dobel 32 poin dan 12 rebound, plus 8 asis, ia melakukan 11 kesalahan berujung serangan balik untuk lawan.
Selama kariernya, Harden telah melakukan empat kali turnover seperti itu. Ia pun menyandang predikat pengumpul 11+ turnover terbanyak sepanjang sejarah NBA. Catatan tersebut menjadi catatan minus untuk kariernya.
Selama enam musim ke belakang, Harden benar-benar kesulitan mengendalikan jumlah turnover-nya. Sejak 2014-2015, ia selalu mengoleksi rata-rata 4—5 turnover. Itu disebabkan oleh bola yang selalu berada di tangannya. Permainan Rockets semakin mengandalkan Harden sebagai pembawa bola utama.
Untungnya, Harden menutupi kekurangan itu dengan gemilang. Ia selalu mampu menjadi salah satu pencetak poin terbaik di liga. Belakangan, Harden bahkan menjadi yang teratas. Hari ini saja ia berhasil menembus 20.000 poin.
Dengan adanya Harden, Rockets juga sangat terbantu. Mereka selalu masuk ke playoff sejak 2012. Saat ini, Rockets berusaha untuk mengejar gelar juara. Mereka akan mengandalkan Harden untuk mencapai itu. (put)
Foto: NBA