Gim kedua Seri 1 Semarang dibuka dengan pertandingan antara Pacific Caesar Surabaya dan Indonesia Patriots, Sabtu, 11 Januari 2020, waktu setempat. Masih mengambil tempat di GOR Sahabat, Semarang, gim berlangsung di bawah kendali Patriots. Patriots tak pernah tertinggal dalam gim ini meski Pacific sempat dua kali menyamakan kedudukan. Dominasi Patriots menutup gim dengan kemenangan 88-74.
Calon pemain naturalisasi Indonesia, Lester Prosper dobel-dobel 26 poin dan 21 rebound dari 10/19 tembakan. Andakara Prastawa menyusul dengan 16 poin dan 5 asis. Arki Wisnu 16 poin dan 7 rebound, Kaleb Ramot Gemilang dan Brandon Jawato sama-sama mencetak 11 poin. Dari lima nama tersebut, hanya Jawato yang tercatat bermain kurang dari 30 menit. Pun begitu, Brandon tetap jadi pemain kelima dengan menit bermain terbanyak, ia main selama 29 menit.
Dari Pacific, top skor datang dari pemain asing mereka, Taylor Statham. Selama 28 menit di lapangan, Taylor mencetak 24 poin dan 9 rebound dari 9/26 tembakan. Decorey Jones menyusul dengan 19 poin dari 8/18 tembakan sedangkan Luis Jacobo melengkapi daftar dengan 15 poin dan 8 rebound selama 29 menit.
“Ini gim yang cukup berat, Pacific adalah tim yang tangguh dan memberikan perlawanan yang bagus. Saya bisa bilang kami memliki pertahanan bagus, tembakan bagus, tapi masih kurang untuk keseluruhan secara penyerangan. Kami membuat 20 turnover dan itu terlalu banyak,” ujar Lester Prosper usai gim kepada kami.
Patriots mengambil inisiatif serangan sejak awal. Usai mendapatkan bola di tepis mula, poin pertama Patriots menyusul beberapa detik kemudian melalui layup dari Prosper. Patriots lantas melaju kencang dengan hanya gagal dua kali dari delapan percobaan pertama mereka.
Hal ini memaksa Pacific memanggil timeout. Keputusan memasukkan Jones setelah timeout membuat Pacific perlahan mengejar ketinggalan mereka. Jones mencetak tujuh poin beruntun yang lantas membuat selisih kedua tim hanya empat poin di sisa empat menit kuarter pertama.
Jones lantas berhasil memaksa kedudukan sama kuat di angka 19, dua menit kemudian. Namun, kedudukan imbang tersebut gagal diteruskan hingga akhir kuarter. Patriots kembali memimpin melalui dua tripoin berturut Prastawa yang membuat Patriots menutup kuarter ini dengan keunggulan 28-21.
Di kuarter kedua, situasi di kuarter pertama kembali terjadi. Patriots tampak mendominasi saat menyerang sedangkan Pacific justru terlihat kebingungan dalam menyusun serangan mereka di lima menit pertama kuarter dua. Di periode ini, Pacific hanya mencetak empat poin sedangkan Patriots melaju dengan 11 poin.
Pacific kembali bangkit di sisa lima menit kuarter dua. Tripoin dari Indra Muhammad memulai upaya pengejaran mereka. Selanjutnya, poin dari Statham dan Jacobo mengikuti. Pacific juga lantas menunjukkan koordinasi pertahanan yang baik hingga Patriots hanya mencetak empat poin di periode ini. Meski Pacific mengejar, Patriots berhasil menutup paruh pertama denngan keunggulan 43-38.
Arki Wisnu dan Kaleb Ramot Gemilang membuka paruh kedua dengan layup. Namun, tak lama berselang, Pacific membalas dengan lima poin dari Statham yang membuat selisih jadi hanya satu poin. Konsistensi jadi masalah utama Patriots. Sempat unggul 15 poin di kuarter ini, Patriots harus rela keunggulannya terpangkas lima poin di akhir kuarter. Patriots masih unggul 68-58.
Kuarter empat, tidak banyak yang berubah. Dalam satu waktu, Patriots bisa unggul belasan poin, dalam satu waktu pula, Pacific bisa kembali menipiskan keadaan di satuan poin. Patriots juga terlihat terus memainkan komposisi Prastawa, Kaleb, Arki, Jawato, dan Prosper sepanjang kuarter ini. Akurasi keseluruhan yang buruk mutlak jadi penyebab kegagalan Pacific mengejar ketinggalan hingga akhir. Patriots menang 87-74. (DRMK)
Foto: Akhmad Rizal