Indonesia Basketball League (IBL) 2020 resmi dimulai Jumat, 10 Januari 2020. Semarang ditunjuk sebagai kota penyelenggara seri perdana dari total delapan seri di musim ini. Gim pembuka lantas mempertemukan antara Bima Perkasa Yogyakarta melawan tim baru IBL, Louvre Surabaya. Gim berlangsung seru dengan kedua tim bergantian mengambil keunggulan. Total ada tujuh pergantian keunggulan sebelum akhirnya Louvre mengambil alih keunggulan di tengah kuarter empat dan menjaganya hingga meraih kemenangan 81-71.
Tiga pemain asing Louvre masih setia jadi pengumpul poin terbanyak tim. Savon Goodman catatkan dobel-dobel 28 poin, 19 rebound, dan 5 asis dari 12/20 tembakan. Michael Kolawole yang memulai gim dari bangku cadangan menambahkan 20 poin dan 9 rebound sedangkan Martavious Irving 13 poin. Dari barisan lokal, Daniel Wenas jadi yang tersubur dengan 8 poin plus 3 asis dari 3/9 tembakan.
"Gim pertama selalu sulit, di mana saja saya melatih, gim pertama selalu berjalan sulit. Di gim kali ini, kami sempat unggul dua digit, kami juga sempat tertinggal dua digit, hal itu menunjukkan masalah konsistensi dalam tim," ujar Kepala Pelatih Louvre, Andika Saputra, usai gim. "Namun, saya pribadi bersyukur dengan hasil ini dan semoga di gim-gim selanjutnya kami bisa memperbaiki konsistensi kami," tutupnya.
Dari kubu Bima Perkasa, pemain asing Devin Gilligan jadi top skor tim dengan 24 poin dan 9 rebound dari 8/24 tembakan (33 persen). Nuke Tri Saputra menyusul dengan 13 poin. Sayangnya, Nuke juga tak menjalani hari yang bagus usai hanya memasukkan 5/20 tembakan (25 persen). David Seagers pun serupa, ia hanya mampu memasukkan 4/19 tembakan (21 persen) meski menutup gim dengan dobel-dobel 10 poin dan 12 rebound.
Louvre langsung mengambil inisiatif selepas tepis mula. Poin pertama Louvre sekaligus poin pertama IBL 2020 datang dari Savon Goodman melalui layup bertenaga melewati adangan Restu Dwi Purnomo. Sepanjang kuarter pertama ini, Louvre tampil sangat efisien dengan memasukkan 55 persen tembakan (11/20) dan 3/5 dari tripoin (60 persen). Louvre memimpin 26-18.
Kuarter kedua, Bima Perkasa meningkatkan akurasi mereka. Jika di kuarter pertama mereka hanya memasukkan 6/23 tembakan (26 persen), di kuarter dua akurasi mereka menyentuh 50 persen (12/24). Selain karena peningkatan akurasi tembakan, Bima Perkasa yang lambat laun memangkas keunggulan Louvre juga memaksa Louvre membuat banyak kesalahan sendiri. Total Louvre membuat sembilan turnover di kuarter dua ini saja yang akhirnya membuat Bima Perkasa menutup paruh pertama dengan berbalik unggul 49-42.
Masuk kuarter tiga, intesitas gim semakin memanas dann tempo permainan cenderung cepat. Dua hal ini mempengaruhi akurasi kedua tim yang sama-sama menurun ditambah dengan semakin banyaknya turnover dari kedua tim. Bima Perkasa total mengemas 11 poin di gim ini dari 5/21 tembakan (24 persen) sedangkan Louvre hanya mencetak 19 poin dari 7/22 tembakan (32 persen). Louvre menutup kuarter tiga dengan berbalik unggul tipis 61-60.
Di kuarter penentuan, Bima Perkasa justru tampil layaknya kuarter pertama. Mereka gagal menemukan tembakan terbaik mereka dan hanya berhasil memasukkan 4/20 tembakan (20 persen). Sebaliknya, Louvre justru terus tancap gas dan total mencetak 20 poin di kuarter ini untuk menutupnya dengan kemenangan 81-71.(DRMK)
Foto: Akhmad Rizal