Amartha Hangtuah bersiap menghadapi IBL 2020. Mereka akan tampil di Seri I Semarang pada Jumat, 10 Januari 2020. Namun, Abraham Wenas, garda andalan mereka, masih harus menunggu giliran main akibat mengalami cedera Senin lalu.

Wenas mengatakan dirinya mengalami cedera engkel. Ia mendapatkan itu saat menghadapi Prawira Bandung dalam pertandingan uji coba. Kakinya salah mendarat sehingga tumbang. Wenas akan absen pada pertandingan pertama di Semarang.

“Yang jelas game satu Semarang bakal absen,” kata Wenas. “Game dua dan tiga masih lihat perkembangan.”

Meski mengalami cedera, Wenas tetap berusaha menatap musim baru. Ia menjalani terapi untuk mengurangi bengkak. Jika memungkinkan, setelah itu, pemain berusia 23 tahun tersebut akan melanjutkan proses pemulihannya.

Selain Wenas, Hangtuah juga sempat terkendala dalam persiapannya. Dari persoalan pemain cedera sampai terkena banjir. Saat Jakarta diguyur hujan pada tahun baru ini, mes Hangtuah terkena dampaknya.

“Terganggu jelas buat latihan,” kata Wenas lagi. “Karena harusnya latihan, tapi malah beres-beres barang kebanjiran. Hikmahnya, kami jadi lebih kompak. Anggap team building. Terus, kami mengungsi ke apartemen dekat mes.”

Setelah banjir, Hangtuah langsung latihan. Mereka tidak ingin melepas kesempatan. Sebab, musim baru mendekat.

Hari ini, Rabu, 8 Januari 2020, Hangtuah juga meluncurkan skuat lengkap. Mereka resmi mengenalkan jajaran pemain sekaligus pelatih dan ofisial. Hangtuah berniat untuk memperbaiki prestasi mereka di IBL.

Musim lalu, Hangtuah menghuni peringkat lima Divisi Merah dengan hanya 6 kemenangan dari 18 pertandingan. Wenas ingin timnya bisa lebih baik. Secara tim, mereka menargetkan untuk finis di empat besar kali ini.

“Kami optimistis dengan tim yang ada saat ini. Terbukti kami menjadi finalis di dua turnamen sebelum IBL dimulai, yaitu Piala Raja dan Piala Presiden. Dengan semua persiapan yang sudah dilakukan, target realistis kami adalah empat besar,” ungkap Presiden Amartha Hangtuah Gading Ramadhan Joedo.

Pada jeda musim, Hangtuah memang menunjukkan taringnya. Apalagi mereka mendapatkan kembali pemain seperti Kelly Purwanto. Sebelumnya, garda senior Indonesia tersebut pindah ke Bogor Siliwangi.

Bersama Kelly dan Wenas, Hangtuah berhasil menembus final dalam dua turnamen. Sayang, Hangtuah hanya mampu berakhir sebagai tim peringkat dua.

Kendati begitu, hasil di dua turnamen tersebut merupakan sebuah cerminan. Hangtuah telah melakukan persiapan yang baik. Wenas juga mengatakan bahwa para pemain lokal, setidaknya, sudah mantap. Ia akan fokus pada pemulihan agar bisa segera bergabung. (put)

Foto: Dika Kawengian

Komentar